Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam pembukaan Kongres V di Grand Inna Bali, Kamis (8/8). Sebelum memulai pidato politiknya, Megawati menyapa satu per satu para undangan.
ADVERTISEMENT
Dari sekian banyak tamu yang hadir, Megawati secara khusus menyapa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sebelum menyapa Ahok, Megawati menyapa Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Awalnya, Megawati menyapa Ahok dengan nama BTP. Namun, Megawati terlihat kesulitan menyapa Ahok dengan BTP.
"Karena yang ini sudah ada di PDI Perjuangan, BCP, BTP, Basuki Tjahaja Purnama, terkenal namanya Ahok," kata Megawati disambut tepuk tangan para hadirin.
Disebut namanya, Ahok yang mengenakan kemeja berwarna merah langsung berdiri. Kemudian Megawati menyinggung soal politik identitas yang muncul saat Ahok maju menjadi cagub di DKI Jakarta.
"Saya suka heran ya, kita ini bicara soal Pancasila, gotong royong, katanya itulah yang namanya dasar falsafah negara kita. Ya terus masak enggak boleh ya, namanya mau Aseng, mau Ahok, mau apa, kalau dia warga negara Indonesia ya sudahlah," tutur Megawati.
ADVERTISEMENT
Megawati mengaku sempat diberikan saran agar PDIP tidak mengusulkan Ahok sebagai salah satu calon di Pilgub DKI.
"Ada yang bilang ibu jangan ambil Ahok lagi, Ahok lagi. Emang namanya dia gitu, masak kita enggak boleh manggil Ahok," tutur dia.
Megawati juga melontarkan candaan, bahwa ia merasa aneh jika harus memanggil Ahok dengan BTP.
"Tadi saya menghapalkan Basuki Tjahaja Purnama, Bapak Purnama apa kabar, Bapak Purnama apa kabar, kan gimana," ujar Megawati yang disambut tawa para hadiri.
"Ya senang kan kalau tertawa,"tutur dia.
Hingga berita ini diturunkan, Megawati masih menyampaikan pidato politik di kongres PDIP .