Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Megawati: Saya Teman Baik Prabowo, Tapi Anak Buahnya Sudutkan Kita
10 Januari 2019 12:25 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyerukan pentingnya pemilu damai saat berpidato di peringatan HUT ke-46 partainya di JIExpo, Kemayoran. Megawati juga menyinggung hubungan baiknya dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Megawati menjelaskan, sejak pemilu tahun 1955, ia tak pernah menyaksikan begitu banyaknya kebencian dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Tidak pernah saya melihat bangsa kita sendiri hanya menuju keinginan untuk merebut kekuasaan. Lalu seperti saling membenci, menyanyikan kebencian," ujar Megawati di lokasi, Kamis (10/1).
Ia pun tidak ingin Indonesia menjadi porak poranda hanya karena perbedaan politik di Pilpres 2019.
"Saya berteman baik dengan Pak Prabowo, aneh kan ya justru anak buahnya selalu menampilkan hal yang menyudutkan kita," kata Presiden kelima RI ini.
ADVERTISEMENT
"Padahal orang terdekat Pak Prabowo membisikkan kita, 'Pak Prabowo kangen lho, Bu sama nasi gorengnya ibu. Kan lebih enak ya," lanjut Megawati.
Selain itu, Megawati mengaku pusing dengan kegaduhan di tahun politik karena dua kubu yang saling bersaing. Ia berharap dua kubu yang bersaing akur layaknya ia dan Prabowo.
"Ini mudah-mudahan terdengar oleh beliau dan anak buahnya. Sebetulnya apa toh yang dicari. Saya sampai suka mumet, Pak. Tahu mumet? apa ayo, mumet itu bukan pusing saja tapi sampai muter," jelasnya.
Lebih lanjut, Megawati juga mengajak seluruh pihak untuk terus menggemakan optimisme dalam membangun negeri. Menurut dia, bangsa Indonesia adalah bangsa yang berani menerima kenyataan dan kemudian berjuang demi kepentingan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin, haqqul yakin, Indonesia akan mampu berdiri kokoh. Saya yakin seyakin-yakinnya bangsa Indonesia mampu menjadi satu bangsa besar. Bangsa yang berdaulat yang gemah ripah loh jinawi," tutup Megawati.