Mekanisme Pemberlakuan One Way saat Mudik Lebaran di Tol Trans Jawa

19 Mei 2019 12:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan, Budi Karya saat di Gerbang Tol Cikampek Utama. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan, Budi Karya saat di Gerbang Tol Cikampek Utama. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah sudah menyiapkan mekanisme one way atau satu arus jelang arus mudik lebaran di Tol Trans Jawa. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dengan adanya one way bukan berarti semua kendaraan harus keluar di Cirebon.
ADVERTISEMENT
“Satu hal yang penting bahwa satu arus itu tidak keluar di Cirebon semuanya. Sebagai contoh mereka yang ke Majalengka, Palimanan, Indramayu bisa keluar di Plumbon. Di Cirebon itu banyak keluar yang ke Cirebon maupun ke Kuningan,” kata Budi Karya saat meninjau Gerbang Tol Cikarang Utama, Minggu, (19/5).
Selain itu masih banyak alternatif lagi yang bisa digunakan oleh pemudik untuk keluar tol sampai di Brebes. Budi Karya menjelaskan dengan adanya one way dianggap bisa merekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan.
Ia mencontohkan di Cikarang Utama setiap hari kendaraan bisa sampai 70 ribu. Sedangkan saat lebaran diprediksi mencapai 150 ribu kendaraan. Sehingga ia menegaskan one way bisa menjadi salah satu solusi. Tentunya dengan terus berkoordinasi bersama Korlantas dan Jasa Marga.
Gerbang Tol Kalihurip Utama. Foto: Moh Fajri/kumparan
Dirut Jasa Marga Desi Arryani mendukung yang disampaikan Budi Karya mengenai one way. Untuk memperlancar mekanisme tersebut, rencananya Gerbang Tol Cikarang Utama tidak akan difungsikan karena diganti lokasi.
ADVERTISEMENT
“Makanya sebetulnya kita meniadakan transaksi di Cikarang Utama. Jadi gerbang Cikarang Utama ini mulai tanggal 23 pukul 00.00 WIB sudah tidak difungsikan sesuai SK Bapak Menteri PU dan transaksi pindah ke Cikampek Utama dan Kalihurip,” ujar Desi.
Desi merasa kedua gerbang tol tersebut bisa memperlancar adanya one way. Meski begitu, ia juga menegaskan dengan adanya one way tidak harus masyarakat keluar di Brebes semua karena setiap pintu tol rencananya bisa digunakan untuk keluar.
“Perhatian utama kita berikan di dua gerbang yaitu di Ciperna dan di Pejagan. Di situlah traffic keluar yang paling besar seperti disampaikan pak menteri karena ke selatannya banyak sekali. Itu perlu kita tingkatkan pengaturan lalu lintasnya,” terang Desi.
ADVERTISEMENT
“Jadi bukannya one way terus baru semua akan keluar full di Brebes bukan, jadi one way itu untuk mengatasi traffic yang 55 persen di Cikampek itu berkurang-berkurang setiap gerbang. Nah, setelah di brebes baru sisanya tinggal 50 persen ke arah Jateng dan Jatim,” tambahnya.
Gerbang Tol Cikampek Utama. Foto: Moh Fajri/kumparan
Selain itu, saat diberlakukannya one way, Desi menuturkan rest area di kedua sisi jalan bisa tetap digunakan. Ia membeberkan salah satu penyebab kemacetan di tahun-tahun sebelumnya karena banyak pemudik berhenti di rest area. Desi berharap dengan langkah yang disiapkan bisa mengatasi kemacetan saat mudik.
“Nah pada kondisi one way ini karena ini sudah diatur sejak awal masyarakat juga bisa memakai rest area di kedua sisi. Jadi di sisi jalur A, di B, timur atau ke barat dua-duanya akan mengarah ke timur saat mudik, dua-duanya itu rest area di kiri kanannya bisa dipakai,” tutur Desi.
ADVERTISEMENT