Melalui DK PBB, RI Dorong Dilanjutkannya Proses Perdamaian Palestina

12 Juni 2018 15:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu RI Retno Marsudi. (Foto: Aditya Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu RI Retno Marsudi. (Foto: Aditya Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perdamaian di Palestina menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Bahkan, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menegaskan, isu tersebut akan terus diperjuangkan usai terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB.
ADVERTISEMENT
Retno berjanji akan mendorong DK PBB untuk melanjutkan proses perdamaian di Palestina. Sebab, Retno menilai, pembicaraan soal perdamaian itu telah terhenti cukup lama.
Aksi warga Gaza di perbatasan Israel (Foto: REUTERS / Mohammed Salem)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi warga Gaza di perbatasan Israel (Foto: REUTERS / Mohammed Salem)
"Kami akan berbicara dengan anggota lainnya agar mendorong dimulainya pembicaraan atau pembahasan mengenai perdamaian ini," ungkap Retno di Istana Bogor, Selasa (12/6).
Selain itu, Retno mengaku akan melihat sejauh mana resolusi DK PBB dalam perdamaian Palestina. Retno menjamin, sikap ini akan semakin mempertegas bahwa Indonesia akan selalu berpihak kepada Palestina.
"Sehingga dorongan kita agar resolusi tersebut segera agar diimplementasikan," tambahnya.
Menlu saat Voting Dewan Keamanan di PBB  (Foto: Don EMMERT/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu saat Voting Dewan Keamanan di PBB (Foto: Don EMMERT/AFP)
Ucapan Selamat ke Menlu Indonesia (Foto: Don EMMERT/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ucapan Selamat ke Menlu Indonesia (Foto: Don EMMERT/AFP)
Isu tersebut masuk dalam agenda empat prioritas yang akan digaungkan Retno usai Indonesia menjalankan fungsinya sebagai anggota tidak tetap DK PBB pada 1 Januari 2019. Yakni pertama, Indonesia akan memperkuat dialog untuk menghindari konflik kekerasan.
ADVERTISEMENT
Kedua, Indonesia akan mendorong sinergi organisasi kawasan dengan DK PBB. Ketiga, Indonesia akan memerangi terorisme. Terakhir, Kemenlu akan mendorong sinergi dan kemitraan untuk mewujudkan stabilitas.
"Jadi sekali lagi saya ingin tekankan tidak ada perubahan, bahkan justru terjadi penebalan keberpihakan pemerintah Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina dalam mencapai atau dalam berjuang merebut hak-hak Palestina," ungkap Retno.