Melihat Lebih Dekat Underpass Stasiun Tebet

25 Juli 2017 9:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Stasiun Tebet (Foto: Ferio Pristiawan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Stasiun Tebet (Foto: Ferio Pristiawan)
ADVERTISEMENT
Bagi pengguna jasa angkutan KRL Commuter Line di Stasiun Tebet kini penumpang tidak bisa lagi menyeberang antar peron sembarangan. PT KCJ kini mengoperasikan underpass untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan penumpang.
ADVERTISEMENT
"Ya jadi kita sengaja menyosialisasikan underpass selain untuk penataan stasiun ini juga demi keamanan dan keselamatan penumpang," kata Dirut PT KCJ, M. Nurul Fadhila di Stasiun Tebet, Jakarta, Selasa (25/7)
Underpass yang juga sebagai tempat alur keluar masuk penumpang ini dibangun di kedalaman 2,5 meter di bawah jalan rel dengan panjang 10 meter dan lebar 5 meter.
Selain itu underpass Stasiun Tebet juga dilengkapi dua tangga dengan panjang 11,8 meter dan lebar 4 meter di peron jalur 1 atau peron yang mengarah ke Kasablanka. Ada juga tangga sepanjang 23 meter dan lebar 2 meter di peron jalur 2 atau peron yang mengarah ke Kampung Melayu.
Underpass Tebet (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Underpass Tebet (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Rencananya underpass ini tak hanya dibangun di Stasiun Tebet saja, melainkan di Stasiun Cilebut, Bojong Gede, Citayam, Pondok Ranji, dan Sudimara.
ADVERTISEMENT
"Semakin banyak dan bertambahnya jumlah pengguna KRL underpass ini diharapkan bisa jadi solusi ya sehingga penumpang tidak menyeberang di penyeberangan sebidang dengan rel," ucap dia.
Perlu diketahui, pengguna KRL di Stasiun Tebet rata-rata bisa mencapai 27.900 penumpang. Jumlah tersebut meningkat sekitar 20 persen dibanding tahun 2016 lalu dengan rata-rata 22.000 pengguna jasa per hari.
Bertambahnya penumpang di stasiun ini karena tersedianya moda angkutan terintegrasi yakni Transjakarta.
"Stasiun Tebet merupakan salah satu stasiun yang akan menjadi percontohan stasiun integrasi berbagai moda transportasi publik," tuturnya.
Tangga di underpass Tebet (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tangga di underpass Tebet (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Fadhila mengimbau agar seluruh masyarakat pengguna KRL bisa mengedepankan toleransi. Supaya ketika menggunakan fasilitas baik itu di kereta maupun ketika di stasiun seperti underpass tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
"Penumpang KRL berbagai macam tipe, jadi ketika berbondong-bondong antre ke underpass harus toleransi, begitupun ketika di dalam kereta. Kalau tidak toleransi bisa terjadi ketersinggungan. Tapi ini semua demi keselamatan," ungkapnya
Tak hanya itu, rupanya underpass Stasiun Tebet juga belum ramah terhadap penyandang disabilitas. Tidak tersedianya eskalator yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas ini diakui langsung oleh Fadhila.
"Ya untuk sementara ini kami belum melengkapi dengan eskalator, namun untuk penyandang disabilitas kita tetap menyediakan fasilitas untuk penyeberangan dengan dibantu langsung oleh petugas," tutupnya.
Reporter: Ferio Pristiawan
Underpass Tebet (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Underpass Tebet (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)