Melihat Prajurit TNI AL Beraksi di Kapal Selam KRI Ardadedali-404

7 April 2018 12:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI di Kapal Selam KRI Ardadedali-404. (Foto: Dok. Puspen TNI)
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI di Kapal Selam KRI Ardadedali-404. (Foto: Dok. Puspen TNI)
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengunjungi Kapal Selam KRI Ardadedali-40 di Galangan DSME, Okpo, Korea Selatan. Pada kesempatan itu Hadi meninjau sejumlah prajurit TNI AL yang mengawaki kapal selam tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut Hadi prajurit-prajurit TNI Angkatan Laut yang menjadi awak kapal selam tersebut merupakan prajurit pilihan, sebab tidak semua prajurit TNI AL memiliki kesempatan untuk bisa melaksanakan operasi bawah laut.
Hadi menyampaikan, prajurit TNI AL yang terpilih menjadi awak kapal selam perlu kualifikasi yang benar-benar mumpuni terutama memiliki ketabahan.
"Moto Kapal Selam RI 'Tabah Sampai Akhir'. Moto itu mudah diucapkan namun susah dilaksanakan pada saat melaksanakan operasi bawah laut yang dapat memakan waktu cukup lama,” ujar Hadi pada saat memberikan pengarahan kepada prajurit TNI AL yang mengawaki Kapal Selam KRI Ardadedali-404 dalam rangkaian kunjungan kerja di Galangan DSME, Okpo, Korea Selatan, Jumat (6/4) dalam keterangan dari Puspen TNI.
Panglima TNI di Kapal Selam KRI Ardadedali-404. (Foto: Dok. Puspen TNI)
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI di Kapal Selam KRI Ardadedali-404. (Foto: Dok. Puspen TNI)
Selain itu, Hadi menambahkan prajurit di Kapal Selam RI mempunyai ketabahan luar biasa, karena berpisah dengan keluarga selama berbulan bulan.
ADVERTISEMENT
“Ketabahan yang dimiliki oleh awak Kapal Selam RI memiliki satu tujuan utama dalam rangka melaksanakan tugas menegakkan kedaulatan NKRI,” kata Hadi.
Panglima TNI di Kapal Selam KRI Ardadedali-404. (Foto: Dok. Puspen TNI)
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI di Kapal Selam KRI Ardadedali-404. (Foto: Dok. Puspen TNI)
Panglima TNI juga menyampaikan bahwa kapal selam memiliki nilai yang sangat strategis dan sekaligus memberi efek deterens yang sangat kuat bagi negara.
"Oleh karena itu kita harus memiliki prajurit terlatih untuk mengawaki kapal selam dalam rangka memperkuat Armada TNI AL,” katanya.
Hadi mengatakan pemerintah RI mengapresiasi seluruh prajurit yang menjadi awak Kapal Selam RI dengan memberikan perhatian kesejahteraan serta memberikan tunjangan khusus kepada mereka.
Panglima TNI di Kapal Selam KRI Ardadedali-404. (Foto: Dok. Puspen TNI)
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI di Kapal Selam KRI Ardadedali-404. (Foto: Dok. Puspen TNI)
Hadi dalam kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan profesionalisme seluruh awak KRI Ardadedali-404 yang telah menjalani pelatihan selama 12 bulan dalam rangka mengoperasikan kapal selam.
ADVERTISEMENT
Rencananya pelayaran penyeberangan dari Korea Selatan ke Indonesia akan dimulai pada tanggal 23 April 2018 mendatag. KRI Ardadedali-404 di bawah Komandan Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu beserta awak kapal sejumlah 9 Perwira, 16 Bintara dan 15 Tamtama.
Panglima TNI di Kapal Selam KRI Ardadedali-404. (Foto: Dok. Puspen TNI)
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI di Kapal Selam KRI Ardadedali-404. (Foto: Dok. Puspen TNI)
Turut hadir dalam rangkaian kunjungan kerja Panglima TNI, Asintel Panglima Mayjen Benny Indra Pujihastono, Aslog Panglima Laksda Bambang Naryono, Kapuspen TNI Mayjen M Sabrar Fadhilah, Kapuskersin Laksma Tatit Eko Witjaksono, Kadisadal Laksma Prasetya Nugraha, dan Marsma TNI Khairil Lubis.
Dalam rangkaian kunjungan kerja Panglima TNI di Korea Selatan ini juga didampingi oleh Duta besar Luar Biasa RI H.E. Mr. Umar Hadi dan Atase Pertahanan RI untuk Korea Selatan Kolonel Laut (E) Oka Wirayudha serta, Komandan Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Selam Laksma TNI Iwan Isnurwanto.
ADVERTISEMENT