Melihat Rel Trem di Balik Aspal Glodok yang Terkelupas

10 Oktober 2018 5:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kenangan Trem, di Balik Aspal Glodok. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kenangan Trem, di Balik Aspal Glodok. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pengerukan aspal di Jalan Gajah Mada, Glodok, Jakarta Barat, membawa kembali kenangan lama transportasi di Jakarta. Aspal yang terkelupas memunculkan rel bekas trem yang dulu eksis di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Rel tersebut terlihat persis di bawah jembatan penyeberangan halte Transjakarta Glodok. Panjangnya sekitar 100 meter.
Besi panjang tersebut terlihat menyala saat terkena sinar lampu dari kendaraan yang lewat. Posisinya yang berada di tengah jalan tidak menyulitkan pengendara yang melintas.
Kenangan Trem, di Balik Aspal Glodok. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kenangan Trem, di Balik Aspal Glodok. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Trem di wilayah Glodok bukanlah hal baru. Meski sudah berhenti beroperasi pada tahun 1960, masyarakat masih mengingatnya.
Eko misalnya, pengemudi ojek online tersebut tahu betul besi yang terlihat di jalan adalah rel trem. Menurutnya, dahulu di Jalan Gajah Mada menjadi trayek tranportasi massal tersebut.
“Iya tahu itu bekas trem. Kendaraan zaman dulu yang kereta itu kan. Dulu itu emang ada sepanjang jalan (Gajah Mada) ini. Cuma di sini bagian lurusnya sampai di bawah jembatan udah belok tuh ke arah Harco (Mangga Dua),” ujar Eko di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Selasa (9/10).
Kenangan Trem, di Balik Aspal Glodok. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kenangan Trem, di Balik Aspal Glodok. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Ia mengatakan tidak pernah melihat langsung kendaraan tersebut. Namun ia sering melihat foto-foto zaman dulu yang menunjukkan adanya trem.
ADVERTISEMENT
“Kan pernah lihat foto-fotonya di sini emang ada trem. Tapi kalau sekarang mau dibuat lagi si kayaknya enggak cocok. Soalnya udah banyak mobil sama motor juga, nanti tambah macet,” kata Eko.
Trem eksis di Jakarta atau yang dulu bernama Batavia sejak tahun 1869. Saat awal kehadirannya trem ditarik menggunakan kuda. Trem jenis ini bertahan hingga 12 tahun sampai akhirnya diganti dengan trem tenaga uap. Hingga pada 1899, trem uap lalu berganti dengan trem tenaga listrik.
Trem memiliki total panjang jalur 40 kilometer. Salah satu rute yang melewati Jalan Gajah Mada ialah Stasiun di pintu Gerbang Amsterdam (persimpangan Jalan Cengkeh, Jalan Tongkol dan Jalan Nelayan Timur) menuju Stadhuisplein (Taman Fatahillah)–Nieuwpoort Straat (Jalan Pintu Besar Utara dan Selatan)–Molenvliet West (Jalan Gajah Mada)–Harmoni.
ADVERTISEMENT