Melihat Sejarah Gempa Yang Mengguncang Donggala dan Kota Palu

29 September 2018 6:29 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa Donggala, Sulteng (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa Donggala, Sulteng (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gempa berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, dan Kota Palu, pada pukul 18.02 WITA, Jumat (28/9). Sebelum terjadi gempa besar, sejak siang hari Kabupaten Donggala memang sudah dilanda gempa berturut-turut dengan intensitas sedang. Akibat gempa yang cukup besar itu mengakibatkan tsunami setinggi 1,5-2 meter.
ADVERTISEMENT
Tak berselang lama, BMKG, langsung mencabut peringatan dini tsunami pada pukul 18.36 WITA. Meskipun peringatan tsunami sudah dicabut, nyatanya beberapa gempa susulan masih terus terjadi. Budayawan Sulteng, Masyhuddin Masyhuda menjelaskan, kegiatan tektonis berupa gempa bumi ringan dan sedang sering terasa di Donggala. Hal itu terjadi karena adanya patahan (fault) Palu-Koro sepanjang 1.000 km yang melintang dari Palu sampai Teluk Bone.
"Pada 1938 terjadi gempa yang hebat menyebabkan air laut naik menyapu rumah-rumah dan pohon kelapa rakyat di sepanjang pantai Kammpung Mamboro," tulis Masyhuddin dalam Sejarah Perlawanan Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme di Daerah Sulawesi Tengah, dikutip dari Historia.
Gempa Palu (Foto: ANTARA FOTO/HO)
zoom-in-whitePerbesar
Gempa Palu (Foto: ANTARA FOTO/HO)
Dalam Newsletter, Vol. I No. 3 (5 September 1968) yang diterbitkan International Tsunami Information Center di Hawaii, tercatat dua kali gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah yakni pada tahun 1968. Pada 10 Agustus 1968 terjadi gempa sebesar 7,3 magnitudo dengan pusat gempa di Laut Sulawesi. Badan Penanggulangan Bencana Alam Indonesia mengumumkan bahwa gelombang tsunami besar menyapu kawasan pantai di Donggala. Dua ratus orang tewas dan banyak rumah hancur terutama di desa pesisir Tambu. Tsunami juga menghantam Pulau Tuguan di lepas pantai Sulawesi Utara yang berpenduduk beberapa ratus orang.
ADVERTISEMENT
“Pada bulan Agustus 1968 sebuah kampung bernama Mapaga, terletak di pantai Barat Kabupaten Donggala lenyap ke dalam laut sebagai akibat gempa bumi yang cukup kuat,” tulis Masyhuddin.
Gempa kedua terjadi pada 14 Agustus 1968 bermagnitudo 7,4 dengan pusat gempa di Laut Sulawesi. Kantor berita Antara melaporkan gempa ini menghasilkan gelombang tsunami besar yang mengakibatkan Pulau Tuguan tenggelam sepenuhnya dan menghilang.
Ilustrasi Gempa Palu (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa Palu (Foto: Basith Subastian/kumparan)