Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sejumlah orang berkostum badut menyita perhatian masyarakat yang tengah berolahraga di Car Free Day (CFD) di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Riang gembira terpancar dari wajah para badut ini.
ADVERTISEMENT
Mereka menghibur masyarakat lewat berbagai atraksi yang memukau. Mengangkat dan memutar mangkuk dengan tongkat, menaiki sepeda satu roda (unicycle), hingga bernyanyi.
Dedi Delon, salah seorang badut, mencoba mengajak masyarakat berpartisipasi dalam atraksi. Salah seorang anak pun memberanikan diri maju. Anak itu naik ke atas pundak salah satu badut dan menaiki unicycle. Sang anak pun tertawa lepas, menikmati atraksi ini.
Dalam kesempatan ini, Dedi mencoba menjual pin kecil bertuliskan ‘Aku Badut Indonesia’ seharga Rp 10 ribu kepada masyarakat. Hasil penjualan pin itu didonasikan kepada anak penderita kanker.
“Kita coba jualan aja. Kita sebenernya ambil (harga) cuma Rp 2 ribu dari jualan pin. Tapi nantinya ada yang mengasih lebih, bisa Rp 10 ribu, Rp 20 ribu,” ujar Dedi di lokasi, Minggu (31/3).
ADVERTISEMENT
Dedi adalah satu dari 18 anggota 'Aku Badut Indonesia', sebuah komunitas badut yang mendedikasikan diri untuk membantu dan meringankan anak-anak penderita kanker.
Sudah lebih dari satu tahun mereka berdiri. Badut-badut profesional ini sudah memberikan berbagai donasi kepada anak-anak penderita kanker. Mulai dari donasi berupa materi, hingga menghibur di perayaan ulang tahun.
“Kita membantu seadanya, kalau ada uang ya kita bantu materi dari hasil jualan pin atau sumbangan. Atau enggak tiap bulan kita suka ngadain ulang tahun. Misalnya yang ulang tahun April nanti kita rayain di Mei,” jelas Dedi.
“Kan buat orang yang enggak mampu jangankan mikirin buat ulang tahun, mereka pasti lebih mending buat (beli) obat,” imbuhnya.
Dedi mengaku apa yang ia dan kawan-kawannya lakukan tidak mudah. Namun, ia ikhlas dengan apa yang telah diperbuatnya. Ia menawarkan jasa yang jadi mata pencahariannya secara cuma-cuma demi membantu anak-anak penderita kanker.
ADVERTISEMENT
“Itungannya ini kan emang kerja pakai hati. Mau enggak nyumbangin duit yang buat kerjaan kita,” ujarnya.
Selain mencari donasi di CFD, komunitas 'Aku Badut Indonesia' juga menjual perlengkapan badut di sebuah toko bernama 'Warung ABI'. Hasil penjualan perlengkapan badut juga akan diberikan sepenuhnya ke anak-anak penderita kanker.