Membandingkan Elektabilitas SBY dan Jokowi Hadapi Dua Pilpres

7 Oktober 2018 21:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi berbincang dengan SBY (Foto: Anung Anindito)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi berbincang dengan SBY (Foto: Anung Anindito)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadapi kondisi yang sama menghadapi Pilpres, dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jokowi dan SBY maju pertama di Pilpres sebagai 'pendatang', dan maju kedua kali sebagai petahana.
ADVERTISEMENT
Saiful Mujani Reserch Consulting (SMRC) menimbang elektabilitas Jokowi dan SBY dalam menghadapi dua pemilu tersebut. Hasilnya, secara umumnya ada kesamaan soal unggulnya elektabilitas menghadapi Pilpres.
Dalam simulasi top of mind, elektabilitas keduanya saat pertama kali maju Pilpres sama-sama tinggi. SBY di Pilpres 2004 mengatongi elektabilitas 38,1%, dan Jokowi di Pilpres 2014 mengantongi 33,5%. Tren keduanya juga naik.
Sementara menghadapi laga kedua sebagai petahana, ada sedikit perbedaan. SBY meski saat itu tetap diprediksi unggul, namun angkanya lebih rendah dari Jokowi saat ini. Data survei membandingkan pada bulan yang relatif sama.
Perbandingan data survei top of mind SBY dan Jokowi (Foto: Dok. SMRC)
zoom-in-whitePerbesar
Perbandingan data survei top of mind SBY dan Jokowi (Foto: Dok. SMRC)
Begitu juga dalam simulasi semi terbuka, atau responden memilih dalam daftar nama. Hasilnya, di Pilpres pertama SBY dan Jokowi sama-sama tinggi, tapi Jokowi beruntung memulai di angka yang bagus.
ADVERTISEMENT
Sementara di laga kedua sebagai petahana, Jokowi tren elektabilitasnya naik, sementara SBY turun.
Perbandingan data survei semi terbuka SBY dan Jokowi (Foto: Dok. SMRC)
zoom-in-whitePerbesar
Perbandingan data survei semi terbuka SBY dan Jokowi (Foto: Dok. SMRC)
Direktur Eksekutif Djayadi Hanan menilai kemungkinan kemenangan Jokowi lebih besar dibandingkan SBY di Pilpres kedua. Pasalnya, elektabilitas Jokowi trennya menaik di pertengahan jelang pemilu, sementara SBY turun.
"Jokowi di bulan Januari 2018 naik. 65,0%. Nah pemilu 2009, SBY di bulan Januari 2008 hanya 52,3," jelasnya.
"Karena itu kemungkinan punya peluang lebih baik lagi," imbuhnya.
Survei jelang pemilu 2019 dilakukan SMRCpada tanggal 7-14 September 2018 dengan menggunakan multistage random sampling. Sebanyak 1220 responden namun yang merespon hanya sekitar 1074. Margin of error sekitar +/- 3,05%.
ADVERTISEMENT
Sementara, untuk survei pemilu 2009 diambil dari hasil penelitian Lembaga Survei Indonesia.
Menakar Elektabilitas Jokowi vs Prabowo (Foto: Putri Sarah Arifira)
zoom-in-whitePerbesar
Menakar Elektabilitas Jokowi vs Prabowo (Foto: Putri Sarah Arifira)