Menag Tinjau Kesiapan Hotel Jemaah Indonesia di Madinah

31 Mei 2019 1:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meninjau layanan akomodasi haji di Madinah. Foto: Dok. Kemenag
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meninjau layanan akomodasi haji di Madinah. Foto: Dok. Kemenag
ADVERTISEMENT
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengunjungi Hotel Coral al Madinah dan Hotel Huzamah. Kunjungan tersebut dilakukan untuk meninjau persiapan kedua hotel tersebut yang dijadikan tempat penginapan bagi jemaah haji asal Indonesia saat musim haji.
ADVERTISEMENT
Kepada pengelola Hotel, Lukman meminta agar kondisi Hotel tetap dijaga terutama terkait fasilitas kesehatan.
"Hari ini saya meninjau hotel yang akan ditempati jemaah haji Indonesia saat di Madinah. Alhamdulillah, hotel sangat bagus. Saya minta kondisi hotel yang bagus tersebut dipertahankan sampai ditempati jemaah haji Indonesia," ucap Menag di Madinah, Kamis (30/05).
"Tadi saya lihat sejumlah hotel yang disewa memiliki puluhan suite room. Saya minta itu bisa dimaksimalkan untuk layanan kesehatan di kloter," sambungnya.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meninjau layanan akomodasi haji di Madinah. Foto: Dok. Kemenag
Hotel Coral al Madinah berada di bagian utara Masjid Nabawi (Janubiah). Hotel ini berjarak 50 meter dari Masjid Nabawi serta memiliki kapasitas sewa 800 pax dengan sistem sewa blocking time. Sementara Hotel Khuzamah, memiliki kapasitas sewa mencapai 700 pax. Hotel ini juga disewa dengan sistem blocking time.
ADVERTISEMENT
Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis yang ikut mendampingi Lukman Hakim, menambahkan, tahun ini ada 111 hotel yang disewa di kota Madinah. Sebanyak 60 hotel disewa full musim, 51 hotel disewa blocking time.
"Semua hotel minimal bintang tiga, bahkan ada banyak juga yang setara bintang empat dan lima," tandasnya.
Selain Hotel, Lukman juga meninjau kesiapan dapur yang akan melayani katering jemaah Haji Indonesia. Salah satunya adalah Dapur Andalus. Dapur tersebut, tahun ini akan melayani konsumsi bagi 18.000 jemaah haji Indonesia di Madinah.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meninjau layanan akomodasi haji di Madinah. Foto: Dok. Kemenag
Dari 15 dapur yang dikontrak di Madinah, Andalus merupakan dapur terbesar kedua setelah dapur Ahmadi.
Dalam kesempatan itu, Lukman juga berdialog dengan juru masa di dapur tersebut. Ia bernama Maman yang berasal dari Purwakarta, Jawa Barat. Setelah berdialog, ada beberapa kendala yang dialami para juru masak, di antaranya adanya keterbatasan bahan baku
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa kendala, misalnya keterbatasan bahan baku, seperti ikan patin, dan tahun lalu ada kesulitan katering masuk hotel bintang 5. Kesulitan lainnya jika ada 1 kloter yang jemaahnya terpecah di dua hotel sehingga membutuhkan tambahan tenaga dan peralatan," terangnya
Lukman pun langsung merespons keluhan tersebut dengan meminta Kantor Urusan Haji (KUH) untuk mensosialisasi aturan dalam kontrak kepada petugas penyedia katering.
"KUH harus mensosialisasikan aturan yang ada dikontrak sehingga tidak terjadi kesalahpahaman di lapangan dan potensi kendala bisa diantisipasi sejak awal," tandasnya.