Mendagri soal Intimidasi di CFD: Memalukan, Berpolitik Harus Beretika

3 Mei 2018 14:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendagri, Tjahjo Kumolo (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mendagri, Tjahjo Kumolo (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo ikut berkomentar soal adanya intimidasi yang dilakukan kelompok massa berkaus #2019GantiPresiden terhadap Susi Ferawati, seorang ibu berkaus #DiaSibukKerja bersama anak laki-lakinya di Car Free Day pada Minggu (29/4) pagi.
ADVERTISEMENT
Tjahjo mengungkapkan, perbedaan pandangan politik antarmasyarakat adalah hal yang wajar. Meski demikian, kata Tjahjo, berpolitik pun tetap harus beretika.
"Berpolitik harus punya etika. Kita boleh beda pendapat, beda pilihan, tapi harus punya etika, harus punya sopan santun," kata Tjahjo di PTIK, Jakarta, Kamis (3/5).
"Silakan beda pendapat, mengkritik seseorang. Itu sah sah saja, tapi jangan menghina, menghasut, dan memfitnah," tegasnya.
Tjahjo sangat menyayangkan kejadian yang dialami oleh Susi Ferawati. Menurutnya, masyarakat tidak boleh memaksakan sikap politiknya kepada orang lain.
"Kita punya harga diri, punya kehormatan. Apalagi memaksakan kehendak harus mengikuti yang menjadi pilihannya dan menjadi sikap politiknya. Saya kira kejadian kemarin kejadian yang memalukan sekali. Itu bukan budaya timur, bukan budaya politik kita," pungkasnya.
ADVERTISEMENT