Menduga Kaitan Muktamar Pemuda Muhammadiyah dan Kasus Kemah Pemuda

kumparanNEWS

26 November 2018 19:19 WIB

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak di acara Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah. (Foto: Dok. Pemuda Muhammadiyah)

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Kasus dugaan korupsi hajatan Kemah Pemuda Islam 2017 diusut Polda Metro Jaya. Diduga ada penyimpangan penggunaan anggaran. Dalam kasus ini penyidik sudah memeriksa pihak Kemenpora dan juga pengurus dua ormas, GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah, sebagai peserta kemah.

Untuk GP Ansor, penyidik menegaskan tak ada penyimpangan dalam penggunaan anggaran Rp 3,5 miliar.

Sedang dari pihak Pemuda Muhammadiyah, penyidik memeriksa Ahmad Fanani selaku Ketua Kemah Pemuda dan juga Dahnil Anzar selaku Ketum Pemuda Muhammadiyah. Dalam perkembangannya, Pemuda Muhammadiyah sudah mengembalikan uang Rp 2 miliar ke Kemenpora sebagai penyelanggara kemah.

Dan dari bergulirnya kasus ini, muncul isu politis. Diduga kasus yang mendera Dahnil dan Fanani terkait dengan perhelatan Muktamar Pemuda Muhammadiyah yang sedang berlangsung. Dahnil memang akan lengser, tetapi Fanani yang merupakan koleganya adalah salah satu calon kuat untuk duduk di posisi Ketum Pemuda Muhammadiyah.

Wakil Presiden, Jusuf Kalla, membuka Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. (Foto: Dok. Setwapres)

Pengacara dari Pemuda Muhammadiyah, Trisno Raharjo, tak menampik adanya kaitan antara kasus Kemah Pemuda dimunculkan dengan Muktamar Pemuda Muhammadiyah.

"Terkait dengan muktamar ada dugaan seperti itu, dan melihat waktu yang ada dalam proses penyelidikan dan penyidikan yang mendekati muktamar," ujar Trisno, Senin (26/11).

Tapi saat ditanya siapa yang mencoba bermain dalam kasus ini, Trisno mengaku tak tahu.

"Terkait pelapornya saya tidak mengetahui yang melaporkan siapa," kata dia.

Muktamar Pemuda Muhammadiyah digelar pada 25-28 November dan baru dibuka hari ini oleh Wapres JK. Pada 28 November mendatang baru akan diketahui siapa yang jadi Ketum Pemuda Muhammadiyah.