Menerka 5 Kandidat Cawapres Jokowi: Mahfud MD hingga Moeldoko

11 Juli 2018 20:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joko Widodo dengan Jaket Asian Games. (Foto: dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo dengan Jaket Asian Games. (Foto: dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Capres petahana Joko Widodo masih irit bicara soal siapa nama cawapres yang akan mendampinginya untuk bertarung di laga pilpres. Jokowi hanya menyebut, ada 5 nama tokoh yang masih digodok olehnya bersama parpol-parpol pendukung.
ADVERTISEMENT
"Yang namanya sudah digodok berarti sudah mengerucut. 10 mengerucut ke 5," ujar Jokowi di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (11/7).
Jokowi ogah membeberkan lebih lanjut siapa lima nama tokoh yang masuk ke dalam bursa cawapresnya. Jangankan nama, memberi tahu latar belakang para tokoh itu pun, ia enggan.
"Bisa partai, bisa nonpartai, bisa profesional, bisa sipil, bisa TNI/Polri, semuanya bisa," tutur mantan Gubernur DKI itu.
Meski demikian, sejumlah elite parpol pendukung Jokowi kerap menebar clue siapa saja tokoh potensial yang dipertimbangkan untuk menjadi cawapres Jokowi.
Dari catatan yang dihimpun kumparan, kelima tokoh yang dipertimbangkan antara lain mantan Ketua MK Mahfud MD, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Ada juga nama Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, dan pemilik CT Corp Chairul Tanjung.
Mahfud MD. (Foto: Antara/M. Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Mahfud MD. (Foto: Antara/M. Agung Rajasa)
Nama mantan Ketua MK Mahfud MD diketahui menjadi salah satu nama yang direkomendasikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
"Ibu Ketua Umum sudah mengkaji seluruh nama yang memenuhi kriteria baik internal maupun eksternal dan juga nama yang berkembang di publik. Dan seperti kita ketahui bersama bahwa nama Pak Mahfud MD adalah salah satu nama yang berkembang di publik," ujar Bendahara Fraksi PDIP, Alex Indra Lukman ketika dihubungi, Jumat (6/7).
Ketua DPP Hanura Dossy Iskandar, juga mengatakan hal serupa. Bahkan, menurut dia, ada dua tokoh lain yang memenuhi kriteria menjadi cawapres selain Mahfud MD. Mereka adalah Moeldoko, dan Tuan Guru Bajang (TGB).
Mahfud MD. (Foto: Antara/M. Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Mahfud MD. (Foto: Antara/M. Agung Rajasa)
“Tiga-tiganya saya rasa memenuhi seluruh aspek baik dari elektoral, pemahaman agenda kerja pemerintahan lima tahun ke depan, dan yang saya sebut tadi, bagaimana membentengi maraknya pemberitaan hoaks saat ini. Saya kira ketiganya baik dan memenuhi aspek itu,” kata Dossy kepada kumparan, Rabu (11/7).
ADVERTISEMENT
Hal yang sama juga diungkapkan Anggota Dewan Pakar NasDem Taufiqulhadi. Menurut dia, sebaiknya cawapres Jokowi memang berasal dari nonparpol seperti Mahfud MD, Moeldoko, dan TGB.
“Kalau saya berpikir nama-nama yang muncul tidak ada hal yang menurut saya perlu disanggah. Karena itu semua menguat. Pertama, kalau yang baik dalam konteks rumus politik di Indonesia, kalau seorang capres dari Jawa, cawapresnya dari luar Jawa. Itu bisa menunjang elektabilitas,” ujar anggota Komisi III DPR itu.
Moeldoko (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Moeldoko (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Meski belum memiliki sikap di Pilpres 2019, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan turut mengomentari siapa nama yang cocok mendampingi Jokowi di pilpres kelak. Ia menyebut, tiga nama yang paling cocok menjadi cawapres antara lain Mahfud MD, TGB, dan Kepala BIN Budi Gunawan.
ADVERTISEMENT
"Prof Mahfud bagus, Pak Din bagus, TGB bagus, Pak BG oke," ujar Zulkifli Hasan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/7).
Selain ketiga nama yang telah disebutkan, nama Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Chairul Tanjung juga menjadi dua nama terkuat lainnya yang bersaing berebut kursi cawapres Jokowi.
Chairul Tanjung memang menjadi salah satu yang ditimang menjadi cawapres. Pergaulan luwes CT yang membuatnya berhubungan baik dengan banyak elite politik, juga dianggap sebagai modal penting.
Chairul Tanjung saat pelantikannya sebagai Menko. (Foto: Subekti/Tempo)
zoom-in-whitePerbesar
Chairul Tanjung saat pelantikannya sebagai Menko. (Foto: Subekti/Tempo)
Nama CT menguat setelah adanya deklarasi Sobat Jokowi-CT di Bandung dan Sukabumi, Jawa Barat, Senin (4/6) lalu. Namun, skenario menjadikan CT menjadi cawapres rupanya tak menuai reaksi positif dari parpol pendukung Jokowi.
Partai pengusung Jokowi, PDIP, menyebut nama CT tidak ada dalam daftar utama atau top list kandidat cawapres Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Dalam daftar pertama saya belum lihat. Mungkin karena CT seperti mundur dari dunia politik," ujar Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno ketika dihubungi.
Partai Golkar menjadi partai yang paling lantang mengusulkan nama sang ketum Airlangga untuk menjadi cawapres Jokowi. Wasekjen Golkar Sarmudji mengatakan, Menteri Perindustrian itu memiliki peluang yang besar untuk menjadi cawapres Jokowi.
Jokowi dan Airlangga  (Foto: Dok. Airlangga Hartarto)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Airlangga (Foto: Dok. Airlangga Hartarto)
"Pak Airlangga peluang itu memang lebih besar. Yang kedua di antara kader juga memang ada sebagaian kecil yang masih menginginkan Pak JK, nah dengan ada keputsan MK, Pak Airlangga menjadi satu-satunya opsi dan tidak ada lagi opsi sebagaian kader yang ingin mengajukan pak JK, " jelasnya.
Tak hanya itu, Airlangga juga merupakan salah satu orang yang diutus Jokowi untuk melobi Partai Demokrat, agar bergabung dengan partai pendukung Jokowi di pilpres.
ADVERTISEMENT
Airlangga menjelaskan, sudah menjadi kewajibannya menemui SBY selaku mantan Presiden dua periode. Terlebih lagi di masa kepemimpinan SBY, Golkar juga menjadi salah satu pendukung pemerintahan SBY saat itu.
Jokowi dan Airlangga di Pelabuahan Tanjung Priok (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Airlangga di Pelabuahan Tanjung Priok (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
"Kira-kira demikian (mengajak bergabung ke Jokowi). Dan kita kalau Partai Golkar selalu mendukung Pak Presiden, jadi tidak ada koalisi baru," ujar Airlangga usai melakukan pertemuan dengan Habib Jindan Bin Novel Bin Salim di Kediamannya di Pondok Pesantren Al Fachriyah di Tangerang, Banten, Rabu (11/7).
Sementara itu, dalam paparannya pada Selasa (10/7), LSI Denny JA menyebut ada 5 tokoh yang ideal menjadi cawapres Jokowi. Lima orang itu adalah Mahfud MD, Moeldoko, Menkeu Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Nama ini didapat setelah LSI mengumpulkan 30 ahli dari berbagai latar belakang di 3 zona wilayah Indonesia. Metode ini merupakan expert judgement.
ADVERTISEMENT
Lalu siapa yang akhirnya dipilih Jokowi?
Jokowi mengatakan tidak mau buru-buru mengumumkan cawapresnya di Pilpres 2019. Menurut dia, proses penggodokan harus matang agar tidak salah langkah.
"Lha ini digodok ini, nunggu matang dulu. Kalau belum mateng gimana. Misalkan, seminggu lagi mau dikeluarkan belum matang, nanti dua minggu lagi mau dikeluarkan belum matang lagi. Ya nunggu matangnya," kata Jokowi.