Mengenal Jeffrie Geovanie dan Sunny Tanuwidjaja, Dewan Pembina PSI

28 Februari 2018 9:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PSI ajukan uji materi revisi UU MD3 ke MK. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PSI ajukan uji materi revisi UU MD3 ke MK. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah nama baru muncul dalam susunan kepengurusan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dalam surat perubahan susunan kepengurusan DPP PSI yang dikeluarkan oleh Kemenkumham, ada dua nama baru yang menjabat sebagai Dewan Pembina PSI.
ADVERTISEMENT
Dua orang itu adalah Jeffrie Geovanie dan Sunny Tanuwidjaja. Jeffrie Geovanie lebih dikenal sebagai seorang pengusaha dan juga anggota MPR periode 2014-2019 dari dapil Sumatera Barat pada Pileg 2014.
Menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina PSI, Jeffrie disebut berpeluang disiapkan menjadi caleg DPR RI dari dapil Sumbar II.
Kepengurusan PSI  (Foto: Dok. KPU)
zoom-in-whitePerbesar
Kepengurusan PSI (Foto: Dok. KPU)
Sebelum memulai karier politiknya, Jeffrie pernah bekerja di American Express Bank Ltd Jakarta dan pernah menjabat sebagai Direktur Trego Holdings Ltd Singapore dan Direktur Bank Artha Prima Jakarta. Setelahnya, ia memutuskan untuk menjadi wiraswasta di bidang hotel dan properti.
Pada tahun 2002, Jeffrie mendirikan Syafii Maarif Foundation - Maarif Institute, yaitu sebuah LSM yang aktif mengkaji masalah kebudayaan dan kemanusiaan. Ia juga mendirikan Yayasan Indonesia Untuk Semua dan aktif sebagai salah seorang Dewan Penasehat Center for Strategic and International Studies. Ia juga pernah menjadi salah seorang anggota Dewan Redaktur Penerbitan Balai Pustaka.
ADVERTISEMENT
Karier politik Jeffrie dimulai ketika ia menjadi anggota Muhammadiyah dan bergabung dengan PAN. Pada 2005, Jeffrie sempat dicalonkan sebagai cagub Sumatera Barat bersama dengan Dasman Lanin sebagai cawagubnya.
Pada 2009, Jeffrie memutuskan bergabung dengan Partai Golkar. Ia terpilih sebagai anggota DPR periode 2009-2014. Namun pada Maret 2012, Jeffrie memutuskan mengundurkan diri dari Golkar. Banyak orang yang berspekulasi Jeffrie mundur karena ingin berkonsentrasi di organisasi masyarakat yang kemudian berkembang menjadi partai politik, Nasional Demokrat (Nasdem).
Pada Pileg 2014, Jeffrie terpilih sebagai anggota DPD dari dapil Sumatera Barat dengan raihan suara 195.930 suara, terbanyak ketiga setelah Irman Gusman dan Emma Yohana.
Jeffrie juga diketahui sebagai salah satu orang yang mendanai kegiatan PSI. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSI Grace Natalie.
ADVERTISEMENT
"Iya, benar Bang Jeffry Geovanie support kami. Kami akan laporkan nanti para donatur lengkap dengan NPWP-nya ke KPU," kata Grace kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (31/10/2017).
Jeffrie Geovanie  (Foto: Dok. Dpd.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Jeffrie Geovanie (Foto: Dok. Dpd.go.id)
Sunny Tanuwidjaja
Sementara Sunny Tanuwidjaja lebih dikenal sebagai salah satu orang dekat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ia sempat disebut-sebut sebagai salah satu staf Ahok saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI, namun dibantah oleh Rian Ernest, mantan staf bidang hukum Ahok.
"Sunny itu bukan staf Pak Ahok. Dia itu cuma sekedar teman diskusi Pak Ahok saja," kata Rian, Selasa (21/11/2017).
Ahok pun mengakui dekat dengan Sunny. Kedekatan mereka terjalin sejak 2009.
Ahok dan Sunny menjadi dekat karena Sunny saat itu sedang menulis disertasi untuk gelar doktoralnya di Departemen of Political Science, Northern Illinois University, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
"Dia mau bikin tesis, lama-lama kita kayak teman saja kan. Dia datang, kita enggak bayar dia gaji. Aku bilang sih dia lebih condong kayak teman. Bisa saja poprang sebut staf khusus karena sering bolak-balik ke sini," ujar Ahok.
Sunny juga dikenal memiliki loyalitas tinggi pada Ahok. Ahok menyebut Sunny sudah ikut bersamanya sejak sebelum Ahok memutuskan akan maju menjadi cawagub DKI Jakarta di 2014.
Sunny Tanuwidjaja (Foto: ANTARA/Ida Nurcahyani)
zoom-in-whitePerbesar
Sunny Tanuwidjaja (Foto: ANTARA/Ida Nurcahyani)
Sunny juga menjabat sebagai Direktur Excecutive dari LSM Centre for Democracy and Transparency (CDT) yang dibentuk Ahok di Belitung pada tahun 2007. Jabatan itu diberikan kepada Sunny ketika Ahok terjun ke dunia politik.
"Saya kan tidak boleh lagi pegang ormas. Jadi saat dia datang dan bilang mau ambil doktor ilmu politik, ya saya kasih semua LSM ke teman-teman saya," kata Ahok.
ADVERTISEMENT
Sunny juga pernah bekerja pada Peter Sondakh, seorang pengusaha minyak kelapa dan ekspor kayu melalui Rajawali Group. Sunny juga disebut dekat dengan bos Sinar Mas, Franky Widjaja.
Franky adalah anak dari Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group. Istri Franky adalah sepupu Sunny.
Nama Sunny semakin dikenal setelah KPK membongkar kasus dugaan suap raperda yang berkaitan dengan proyek reklamasi di pesisir utara Jakarta. Kasus itu menyeret Ketua DPRD D DKI Jakarta Mohamad Sanusi dan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk Ariesman Widjaja.