Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mengenal Lebih Dekat Sutopo, si Pembawa Kabar Bencana
1 Desember 2017 16:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Bertemu dengan banyak wartawan menjadi rutinitas Sutopo Purwo Nugroho setiap harinya. Sebagai Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo bertugas memberikan informasi bencana yang cepat dan akurat ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
Agar bisa berbincang leluasa di tengah kesibukan Sutopo, kumparan membuat janji untuk bertemu. Ajakan itu pun disambut hangat olehnya. Sutopo kemudian mengagendakan pertemuan dengan kumparan pada Senin 27 November lalu.
Hari yang ditentukan tiba. Setelah melayani berbagai pertanyaan dari media, Sutopo mengajak tim kumparan menuju ruangannya di lantai 12.
“Lewat sini saja lebih cepat,” ujarnya membuat kami heran. Seorang pejabat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memilih tangga darurat dibandingkan elevator segi empat.
Melangkahnya cepat menuju ruangan, menyegerakan sesi berbincang yang telah ia janjikan.
Sesampainya di ruangan, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB itu mempersilakan kami untuk duduk. Di mejanya tersusun buku hingga dokumen penting yang bertumpuk di depan kursinya yang empuk.
ADVERTISEMENT
Sebelum sempat melontarkan pertanyaan yang telah kami susun, Sutopo langsung bercerita.
“Pagi, siang, malam ada terus. Kalo nuruti semua media, wah, tidak bisa,” ucapnya menggelengkan kepala.
Sutopo memang sering berkeluh kesah di hadapan wartawan. Namun itu semua, hanya dianggap sebagai candaan.
“Saya bercanda saja menyampaikan pusing, karena data bergerak naik terus, update. Mereka minta terkini, sementara saya sudah membuat pernyataan-pernyataan, terpaksa saya ubah,” ucapnya.
Sejak 2010 Sutopo menjabat sebagai Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB. Selama tujuh tahun itu pula, BNPB kian dikenal akan informasinya yang cepat dan akurat seputar bencana. Sosok penting di balik itu, tak lain dan tak bukan, ialah Sutopo Purwo Nugroho.
Sebelum bergabung di BNPB, Sutopo memulai kariernya dengan menggeluti bidang hujan buatan di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada 1994. Dari ranah hujan buatan, Sutopo berganti haluan ke ranah mitigasi bencana.
ADVERTISEMENT
Semenjak itu, 'bencana' silih berganti datang ke hidupnya. Mulai dari gempa Aceh, tanggul jebol Situ Gintung, gempa dan tsunami Mentawai, erupsi Gunung Merapi, hingga erupsi Gunung Kelud telah ia tangani.
Laki-laki yang lahir di Boyolali pada 7 Oktober 1969 itu merupakan lulusan dari Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada pada 1993. Ia kemudian merampungkan gelar Master of Science di Program Studi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), Institut Pertanian Bogor. Dari perguruan tinggi yang sama, ia meraih gelar PhD tahun 2010 dari program studi Pengelolaan Sumber Daya Alam.
Dengan arahannya, data dan informasi bencana Indonesia (DIBI) dinobatkan sebagai basis data bencana terbaik se-Asia Pasifik.
Selain itu, Sutopo juga berhasil meraih penghargaan dari Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam kategori Mengembangkan Terapan Ilmu Geografi dalam Pembangunan, dari Indonesia Scenario Assessment for Emergency (InaSAFE), mempublikasikan 100 jurnal ilmiah nasional serta 11 jurnal ilmiah internasional.
ADVERTISEMENT