Mengenal Mangga-Alpukat, Buah Unik dari Pasuruan

23 November 2017 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mangga alpukat, hasil pertanian petani Pasuruan (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mangga alpukat, hasil pertanian petani Pasuruan (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tak ada yang aneh dari tampilan luar mangga ini, bentuknya sama saja dengan mangga pada umumnya. Perbedaan mulai terasa saat Anda mulai mengupasnya.
ADVERTISEMENT
Tak seperti mangga lain yang dikupas kulitnya, mangga ini dibelah dari tengah seperti alpukat. Tampilan dalamnya pun mirip alpukat dengan biji yang tidak menempel pada daging buahnya.
Buah yang unik ini tentu saja menyita banyak pengunjung Mangga Dua Square yang berlalu lalang. Banyak yang mengira bahwa mangga ini dari luar negeri, tapi siapa sangka buah ini diproduksi petani lokal dari Pasuruan.
Mangga alpukat, hasil pertanian petani Pasuruan (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mangga alpukat, hasil pertanian petani Pasuruan (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
Ya, mangga ini merupakan hasil perkawinan silang dari mangga gadung dan mangga madu yang ditanam oleh para petani Pasuruan. Ladi Khairullah, Ketua Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) Pasuruan, mengungkapkan bahwa ia mulai menanam buah ini sejak 1995 dan memanen hasilnya 4 tahun kemudian.
Artinya, buah ini sebenarnya sudah ada sejak lama dijual di Pasuruan, namun baru dikenal dan booming di media sosial baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
"Karena kami diajak oleh Dinas Pertanian Pasuruan untuk menjual hasil panen kami di Jakarta," ungkapnya saat ditemui kumparan (kumparan.com) di Mangga Dua Square, Jakarta, Kamis (23/11).
Mangga alpukat, hasil pertanian petani Pasuruan (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mangga alpukat, hasil pertanian petani Pasuruan (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
Awalnya ia takut dagangannya tidak laku mengingat ini baru pertama kali mangga tersebut dibawa ke kota besar seperti Jakarta. Namun, respon dari warga Jakarta ternyata di luar dugaannya.
"Ternyata baru 3 hari jualan saja antusiasmenya luar biasa. Akhirnya jualannya bingung karena terlalu banyak yang belumi, tapi pelayannya dikit. Kemudian kami dibantu oleh orang dari Mangga Dua-nya," lanjutnya.
Dalam sehari para penjual mangga-alpukat ini bisa menjual hingga 2 truk atau 10 ton per hari dengan harga jual Rp 25.000-Rp 30.000 per kg. Sejak pembukaan pameran dari tanggal 17 November 2017 hingga sekarang, sebanyak 6 truk atau 30 ton mangga ludes terjual. Rencananya, pameran mangga ini akan berlangsung hingga 26 November 2017 nanti.
Mangga alpukat, hasil pertanian petani Pasuruan (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mangga alpukat, hasil pertanian petani Pasuruan (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
Bahkan, beberapa artis seperti Shezy Idris ikut mencoba buah ini dan mempromosikannya di media sosial. Saat ini, postingan tentang buah ini di facebook Mangga Dua Square telah mendapatkan 16.000 likes.
ADVERTISEMENT
Ladi mengatakan, rencananya para petani Pasuruan akan berjualan lagi saat musim panen tahun depan, yakni antara Agustus hingga Desember. Ia berharap penjualan mangga yang besar ini dapat membantu kesejahteraan petani lokal.
"Kami ingin petani menikmati hasil langsung dari panennya, tidak hanya tengkulaknya saja. Serta mangga-alpukat ini bisa menjadi ikon Pasuruan juga," harapnya.