Mengenang Bandara Internasional Kemayoran, Nasibmu Kini

6 Juli 2018 6:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandara Kemayoran. (Foto: Dok. Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Kemayoran. (Foto: Dok. Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah besar jika orang menyebut bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara pertama yang dimiliki negara ini. Sebab, sejarah menunjukkan bahwa pernah ada sebuah bandara di Kemayoran, Jakarta Pusat, yang menjadi bandara internasional pertama di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jejak bandara tersebut bahkan sempat diabadikan dalam sebuah komik Tintin berjudul 'Penerbangan 714 ke Sydney'. Komik Belgia rekaan Herge itu seolah menjadi saksi bisu akan kemegahan bandara terbaik di kawasan ASEAN tersebut.
Tak percaya? begini ceritanya.
Kisah mengenai Bandara Kemayoran bermula 78 tahun silam, tepatnya 6 Juli 1940, atau lima tahun sebelum Indonesia merdeka.
Saat itu sebuah pesawat DC-3 milik maskapai Belanda, yaitu Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM) mendarat untuk pertama kalinya di bandara tersebut. Pendaratan bersejarah itu hanya berselang dua hari sebelum pesawat itu benar-benar diresmikan pada 8 Juli.
Foto Bandara Kemayoran (Foto: Bella Cynthia / kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Bandara Kemayoran (Foto: Bella Cynthia / kumparan)
Sebagai tempat perlintasan pesawat, Bandara Kemayoran memiliki dua landasan pacu yang bersilangan, yakni landasan pacu utara-selatan (17-35) dengan ukuran 2.475 x 45 meter dan landasan pacu barat-timur (08-26) dengan ukuran 1.850 x 30 meter.
ADVERTISEMENT
Jika pernah ke Pekan Raya Jakarta (PRJ) dan melintas ke Jalan Benyamin Syueb dan Jalan HBR Motik, maka di situlah letak dua landasan pacu tersebut. Landasan pacu pertama menjelma menjadi Jalan Benyamin, sementara landasan kedua berubah menjadi Jalan HBR Motik.
Jejak bandara itu juga bukan hanya cerita soal landasan pacu yang kini berubah jadi dua buah nama jalan. Sebab, hingga kini masih berdiri sebuah menara berupa Air Traffic Control (ATC) bandara tersebut. Meski tentu saja, kondisinya amat tak terurus dan dilupakan banyak orang.
Pernah Diserbu Jepang
Bandara Kemayoran dibangun sejak 1934 oleh Belanda. Bandara tersebut juga sempat mengadakan pameran kedirgantaraan pada hari ulang tahun Ratu Belanda Wilhelmina pada 31 Agustus 1940.
ADVERTISEMENT
Menjelang pecahnya Perang Dunia II, khususnya saat Jepang mulai menancapkan pengaruhnya di negara-negara asia, pesawat-pesawat tempur milik penerbangan militer Belanda Militaire Luchvaart Dienst (MLD) maupun pesawat-pesawat negara sekutu singgah di Bandara ini.
Pesawat Jepang di Perang Dunia II (Foto: Dok. US Navy)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Jepang di Perang Dunia II (Foto: Dok. US Navy)
Pada 9 Februari 1942, Bandara Kemayoran diserang pesawat tempur milik Jepang. Belanda tak mampu menangkal serangan tersebut. Berbagai pesawat komersial milik KNILM pun kemudian dipindah ke Australia.
Peristiwa itu kemudian mengakibatkan satu hal penting, bahwa Bandara Kemayoran akhirnya jatuh ke dalam penguasaan Jepang usai Belanda menyerah melalui pertemuan di Kalijati pada 8 Maret 1942.
Era Keemasan dan lenyapnya Bandara Kemayoran
Usai kemerdekaan Indonesia, pengelolaan penerbangan sipil dan pelabuhan udara dikendalikan langsung oleh pemerintahan Sukarno. Itu terjadi sekitar tahun 1950-an.
ADVERTISEMENT
Bersamaan dengan berjalannya waktu, perlahan pengelolaan bandara itu diserahkan ke Djawatan Penerbangan Sipil, yang sekarang lebih dikenal sebagai Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Bandara Kemayoran. (Foto: Dok. Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Kemayoran. (Foto: Dok. Wikimedia Commons)
Sekitar 1960-an, pengelolaannya diserahkan lagi kepada BUMN yang bernama Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran. Sejumlah maskapai hilir mudik di bandara tersebut.
Di masa pemerintahan Soeharto, Bandara Kemayoran semakin ramai. Pada periode 1970-1980-an, frekuensi penerbangan tembus hingga 100 ribu pesawat setiap tahunnya. Hal itu mengakibatkan pemerintah kewalahan.
Saking sibuknya, pemerintah sempat memindahkan penerbangan internasional ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Namun penerbangan domestik tetap dilakukan di Bandara Kemayoran.
Bandara Kemayoran Kini. (Foto: Dok. Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Kemayoran Kini. (Foto: Dok. Wikimedia Commons)
Bersamaan dengan itu, pemerintah mulai membangun bandara baru di Cengkareng. Bandara itu tak lain merupakan Bandara Seokarno-Hatta yang dibuka pada 1 Mei 1985.
ADVERTISEMENT
Tiga bulan sebelum bandara Seokarno-Hatta dibuka, Bandara Kemayoran perlahan mulai ditutup. Hingga pada 31 Maret 1985 tepatnya pukul 00:00 WIB, bandara itu resmi berhenti beroperasi untuk selama-lamanya