Mengunjungi Hesti Sutrisno, Muslimah Bercadar yang Hidupi 11 Anjing
ADVERTISEMENT
Rumah itu terdengar gonggongan anjing, tampak dari luar tumpukan kandang hewan berjajar menutupi pagar depan rumahnya. Suara anjing tersebut semakin nyaring terdengar dan bersahut-sahutan.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) bertandang ke rumah Hesti Sutrisno , perempuan bercadar yang merawat anjing-anjing itu, di Pamulang, Tangerang Selatan
Siang hari di kala cuaca mendung, kumparan mulai disambut oleh John, anjing berwarna hitam, bertubuh besar dari pada anjing kampung biasanya, tingginya sekitar 40 cm yang dirantai di pagar.
Saat itu John mengangkat tubuhnya, seperti ingin mengajak kami bersalaman sebagai ucapan selamat datang. Namun, niatnya urung, sebab seorang gadis kecil memeluk dan mencegahnya.
Mata gadis kecil itu melihat kami sedikit kikuk karena takut. Kemudian, gadis kecil itu dan adiknya mempersilahkan kami untuk masuk ke rumahnya, sekaligus memanggil Hesti Sutrisno, ibunya.
Tampak di teras rumah sejumlah anak kucing duduk manis di dalam kandang, dan seekor kucing tidur pulas di kandang. Memasuki rumah berlantai dua itu, suara anjing menggonggong semakin keras di garasi rumah. Anjing itu menampakkan wajahnya yang berwarna cokelat terang di sela-sela pagar pembatas garasi dan teras rumah, kata gadis kecil itu, anjing tersebut bernama Goovi.
ADVERTISEMENT
Menyusuri ruang tamu, terlihat pula sejumlah kucing berjalan bebas melenggak-lenggok bak di karpet merah dan ada pula seekor anjing yang sedang duduk tak nyaman di dalam keranjang.
"Dia sakit," kata Hesti kepada kumparan, Sabtu (24/3).
"Dalam garasi selain Goovi juga ada empat anak anjing lainnya," lanjut Hesti.
Di rumah berlantai dua berukuran 5x2,5 meter itu, Hesti tinggal bersama suami serta kedua anak kembarnya, Ayunda dan Arinda.
Ibu rumah tangga 38 tahun ini, pada dasarnya memang seperti lainnya, sehari-hari mengurus suami dan anaknya. Namun, ia menjadi banyak perbincangan lantaran ia seorang muslimah bercadar dengan memelihara belasan anjing di rumahnya.
Kepada kumparan, Hesti mengaku tidak ada alasan khusus untuk memelihara anjing-anjing tersebut, kecuali karena iba.
ADVERTISEMENT
"Alasannya sih enggak ada, ya Allah punya kehendak susah untuk dihindari, mereka di sini karena Allah bukan saya punya keinginan untuk pelihara. (Pertama kali) 2015 akhir, itu sebenarnya John pertama kali saya nemu, suka makanin sampah di rumah kosong, itu saja awalnya,. Ngasih makan aja takut, itu aja ditemenin tetangga," papar Hesti.
Setelah menemukan John, Hesti menemukan anjing lainnya, seperti Goovi, anjing liar yang telantar di sungai.
"Awalnya saya nolong kucing, terus sama Allah dikasih buat nolong anjing, sampai sekarang," jelasnya.
Hesti mengatakan saat ini ia merawat 11 ekor anjing dan sekitar 20 ekor kucing
"Semua yang saya tolong karena pas kelaperan atau enggak (karena) sakit," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Hesti lalu mengajak kumparan untuk menengok anjing-anjingnya yang berada di lantai dua. Di sana ada 5 ekor anjing berwarna cokelat terang yang lincah di dalam kandangnya. Sejumlah burung hias dan ayam turut berkumpul menemani 5 ekor anjing tersebut setiap malam.
"Itu ada dua anjing yang saya temui induknya mati digebukin orang," ujar Hesti menunjuk dua ekor anjing kecil.
Dalam merawat semua hewannya, khususnya anjing, Hesti mengatakan tidak ada masalah. Ia memiliki jadwal rutin harus membersihkan kandang 2 kali sehari.
"Saya bersih-bersih kandang pagi dan malem, jam setengah dua malam baru selesai beresin semua, makanya pagi buat istirahat," lanjut Hesti.
Walaupun banyak anjing dan kucing di rumahnya, binatang peliharaan Hesti itu jarang ada yang bertengkar satu sama lain.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada yang berantem, sama-sama anjingnya, kuncing juga, kalau berantem tinggal pisahin. Kalau capek mereka tidur," ucapnya.
Sementara, untuk menjaga rumahnya tetap bersih ia harus membersihkan rumah berkali-kali dalam sehari.
"Sehari saya bisa ngepel lima kali, buat jaga rumah tetap bersih, ini kan banyak hewan yang jalan-jalan di rumah," ujar Hesti.
Hesti mengungkapkan keluarganya tidak mempermasalahkan ia merawat banyak hewan, khususnya anjing. Apalagi, suaminya memang pecinta binatang.
"Kalau sama suami, ya udahlah, emang mungkin ada masanya nanti kali, dari suami sih animal lover, yang berani pegang guguk dari suami, kalau dari anak mah dukung banget, malah kalau ada guguk di jalan anak minta bawa pulang. Malah bilang bunda kenapa enggak semua manusia Allah kasih baik semua sama hewan," cerita Hesti.
Di sisi lain, ketua RT maupun ketua RW juga tidak mempermasalahkan aktivitas Hesti memelihara banyak anjing ataupun kucing.
ADVERTISEMENT
"Enggak (mempermasalahkan), mereka tahu. Karena yang saya lakukan bukan karena hobi, ambil dari jalanan. Saya tidak memiliki dengan sengaja, saya menolong. Justru saya amanin, sampahnya enggak diacak-acak John, sepatunya tetangga jadi aman, anak-anak mereka bisa main enggak ketakutan," ungkapnya.
Meski demikian, bukan berarti Hesti tidak mendapat protes dari tetangganya. Ia mengaku, ketika awal memelihara anjing, tetangga depan rumahnya merasa bising dengan gonggongan anjingnya.
"Tentu ada, ada tetangga saya enggak suka. Tamu saya yang ditegur, dulu, sekarang (udah) enggak," pungkas dia.