Menhan Tanggapi Prabowo: Kita Bisa Bertahan dalam Perang 1.000 Tahun

16 Januari 2019 15:58 WIB
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Jenderal Purn Ryamizard Ryacudu menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto soal Indonesia hanya bertahan selama 3 hari jika berperang karena persediaan peluru hanya tersedia 3 hari. Ryamizard menegaskan Indonesia tetap mampu bertahan meskipun perang seribu tahun.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk perang kita seribu tahun mampu kok," kata Ryamizard menjawab pertanyaan wartawan di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (16/1).
Terkait twitnya pada tahun 2015 yang berisi jika Indonesia perang paling hanya bertahan 3 hari -- yang menjadi dasar pernyataan Prabowo -- Ryamizard menjelaskan bahwa perkataannya di media sosial itu berdasarkan diskusi pada 2005 atau 2006 terkait ketahanan energi. Kala itu Indonesia, menurut Ryamizard, memang punya masalah secara energi, khususnya minyak.
"Kalau kita perang besar terus-menerus minyak habis. Yang waktu itu kita memang kelangkaan minyak," ujarnya.
Ryamizard mengatakan, perhitungan dipaparkan sejumlah ahli perminyakan. Mereka memperkirakan berdasarkan ketersediaan minyak di Indonesia yang tidak cukup untuk menjadi bahan bakar kendaraan tempur.
ADVERTISEMENT
"Saya mendengarkan kesimpulan mereka begitu. Waktu itu memang terjadi kelangkaan minyak. Kalau perang besar tiga hari tiga malam pesawat jalan terus nah habis itu," kata mantan KSAD ini.
Namun, Ryamizard menilai kondisi sudah berubah sekarang. Bahkan jika terpaksa harus berperang, Ryamizard optimistis Indonesia bisa bertahan meski perang sampai 1.000 tahun.
"Karena kita perang sipil kita adalah perang rakyat semesta. Apa yang ada di bumi Indonesia itu digunakan. Kita makan dan hidup dari situ. Tidak usah khawatir berapa tahun kita berperang. Seribu tahun kita mampu berperang," kata Ryamizard.
Prabowo dalam pidato kebangsaan di hadapan pendukungnya pada Senin (14/1) menyatakan,"Bahkan Menteri Pertahanan pemerintah yang sekarang saja mengatakan, kalau Indonesia terpaksa perang hari ini, kita hanya bisa bertahan 3 hari karena peluru hanya 3 hari yang ada."
ADVERTISEMENT
Sementara twit Ryamizard terkait "perang paling bertahan 3 hari" ditulis pada Februari 2015, tapi isinya lebih menyoroti pada ketahanan energi dan tidak mengungkit soal peluru. Saat ini twit Ryamizard sudah dihapus.