Menhan soal Penembakan di Papua: Dia Pemberontak, Tak Ada Negosiasi
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang menembak mati 31 pekerja PT Istaka Karya merupakan kelompok pemberontak. Menurut Ryamizard, kelompok yang menyandera merupakan orang-orang lama yang berniat ingin memisahkan diri dari NKRI.
ADVERTISEMENT
"Dia itu bukan kelompok kriminal, tapi pemberontak. Kenapa saya bilang pemberontak? Ya karena memisahkan diri Papua dari Indonesia. Artinya pemberontak, bukan kriminal lagi. Penanganan harus TNI, kalau kriminal iya (Polri)," kata Ryamizard di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/12).
"Lama-lama itu juga orang-orangnya. Ingin memisahkan Papua dari Indonesia. Ingat, ingin memisahkan diri," lanjut mantan KSAD ini.
Secara tegas ia mengungkapkan tak akan ada negosiasi dengan KKB di Papua dalam penyelesaian masalah. Sebab, tindakan kejahatan mereka sudah menimbulkan begitu banyak korban jiwa.
"Iya kalau sudah nembak-nembak gitu ya siapa punlah. Enggak ada kriminal nembak banyak-banyak orang gitu. Ngapain, kecuali pemberontak," ucap Ryamizard.
"Bagi saya enggak ada negosiasi. Menyerah atau diselesaikan, begitu saja," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Ryamizard bersikukuh pasukan TNI-Polri yang tengah melakukan proses evakuasi korban akan bekerja demi kedaulatan dan keselamatan negara.
"Tugas pokok Kemenhan, tugas pokok juga TNI menjaga kedaulatan negara. Kedua, menjaga keutuhan negara. Ketiga, menjaga keselamatan bangsa," tutup Ryamizard.
Sejauh ini, menurut informasi yang diterima sebanyak 31 pekerja PT Istaka Karya tewas ditembak mati oleh KKB Papua. Sementara 15 pekerja lainnya masih disandera.
Polisi sementara menduga penyebab KKB menembak dan menyandera pekerja lantaran marah dengan salah satu pekerja proyek yang ketahuan memotret upacara HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Yigi, Nduga, Papua.