news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menhan: Yang Berani Dirikan Negara Islam Berhadapan Dulu dengan TNI

8 Mei 2019 15:43 WIB
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan khilafah menjadi salah satu ancaman besar bagi NKRI. Ia menegaskan tidak akan segan mengerahkan TNI untuk menindak tegas mereka yang mencoba merusak NKRI dengan mendirikan negara Islam.
ADVERTISEMENT
“Yang berani coba-coba mendirikan negara Islam, berhadapan dulu dengan tentara, tentara siap-siap saja,” kata Ryamizard di Kemenhan RI, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).
Ryamizard mengungkapkan pemikiran soal menjadikan Indonesia sebagai negara kekhalifahan secara perlahan namun pasti mulai masuk ke Indonesia. Bahkan, kelompok tersebut menunjukkan eksistensinya pada pemilu.
“Makannya agak kacau ini, waktu pemilu bergabung dengan salah satu kelompok ini (HTI), nah ini termasuk yang satu ini bahlul,” kata Ryamizard.
Ryamizard kembali menegaskan, konsep pemerintah khilafah tak sejalan dengan Pancasila. Tidak hanya di Indonesia, konsep itu pun dilarang di sejumlah negara lainnya.
“Kerajaan Arab itu khilafah tidak boleh, di Mesir ditangkap, di Malaysia tidak boleh, di negeri ini juga dong,” kata Ryamizard.
ADVERTISEMENT
“Yang boleh cuma satu, Pancasila. Yang enggak suka ya keluar saja, gampang saja, kita enggak macam-macam, kalau enggak suka keluar,” sambungnya.
Ryamizard mengatakan TNI akan melindungi kesatuan NKRI sampai titik darah penghabisan. Tak terkecuali para purnawirawan TNI.
“Jadi (yang) mengubah-ubah itu (NKRI), berhadapan dengan tentara. Dulu yang akan mendirikan DI-TII, tentara itu yang menghalangi, sekarang pun sama,” tegasnya.