Menhub Jawab Sindiran Prabowo soal LRT: Kita Lebih Murah dari Malaysia

23 Juni 2018 15:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhub Budi Karya Sumadi di Terminal Pulo Gebang. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menhub Budi Karya Sumadi di Terminal Pulo Gebang. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjawab sindiran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengenai biaya proyek kereta api ringan atau Light Right Transit (LRT) di Indonesia yang lebih mahal ketimbang negara lain. Menurut Budi, hal itu tak benar.
ADVERTISEMENT
"Setelah kita komparasi dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand kita lebih rendah 5-10 persen," ujar Budi di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (23/6).
Uji coba LRT Palembang (Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba LRT Palembang (Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Budi mengakui ada pengurangan biaya dalam proyek LRT. Pengurangan tersebut telah juga telah dibahas bersama dengan konsultan internasional.
"Saya tidak tahu persis ya, kalau tidak salah ada pengurangan sekitar 10 persen dari penawaran kontraktor. Setelah itu dievaluasi oleh konsultan dari internasional," terangnya.
Prabowo Subianto berkunjung ke Kompleks Parlemen (Foto: ANTARA FOTO/Meli Pratiwi)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto berkunjung ke Kompleks Parlemen (Foto: ANTARA FOTO/Meli Pratiwi)
Prabowo sempat menyinggung adanya markup dalam pelaksanaan proyek LRT. Dalam pidato di depan kader Gerindra di Palembang, Sumatera Selatan, Prabowo menyinggung soal biaya proyek LRT yang mahal dan membandingkannya dengan di negara lain yang katanya lebih murah.
Ketua DPP Gerindra Riza Patria menjelaskan, Prabowo hanya ingin pemerintah memeriksa kembali detail proyek tersebut mulai dari penganggaran, pengadaan, hingga pelaksanaanya. Sebab, biaya proyek LRT dianggap cukup mahal hingga Rp 6 triliun.
Anies di upacara HUT DKI ke-491. (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies di upacara HUT DKI ke-491. (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Gubernur DKI Anies Baswedan yang namanya sempat disebut-sebut memberi informasi ke Prabowo soal markup proyek LRT meminta media untuk memverifikasi dan memvalidasi terkait data proyek LRT.
Anies menganggap wajar jika Prabowo menyinggung soal proyek LRT yang menelan biaya yang cukup mahal. Sebab, Prabowo selalu mengikuti perkembangan infrastruktur dan ekonomi Indonesia.