Menhub: Penanganan Lion Air Fokus pada Manajemen, Tak Pengaruhi Rute

5 November 2018 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Najib Furqoni (kanan), ayah korban Lion Air JT-610 dalam konferensi pers proses evakuasi Lion Air JT-610 di Hotel Ibis Jakarta, Cawang, Senin (5/11/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Najib Furqoni (kanan), ayah korban Lion Air JT-610 dalam konferensi pers proses evakuasi Lion Air JT-610 di Hotel Ibis Jakarta, Cawang, Senin (5/11/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penerbangan Lion Air dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang tidak akan dibekukan, menyusul kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Ujung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/11). Akan tetapi, penanganan insiden ini lebih difokuskan pada manajemen Lion Air.
ADVERTISEMENT
"Mungkin kita tidak mengarah pada rute, tapi kita akan melakukan terhadap personal dan management," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11).
Terkait pemberian sanksi untuk Lion Air, Budi menyebut akan melakukan klarifikasi terlebih dahulu dengan Komite Nasional Keselamatan Bencana (KNKT). Kementerian Perhubungan akan menunggu rekomendasi yang diberikan KNKT dalam menentukan sanksi yang tepat.
"Kita akan lakukan satu yang namanya klarifikasi, yang dilakukan oleh KNKT. Jadi kita akan mengikuti rekomendasi dan disandarkan kepada ketentuan yang berlaku. Apabila itu menjadi suatu rekomendasi, itulah yang kita lakukan," ungkap Budi.
Menhub Budi Karya Sumadi (tengah) memberikan kesempatan keluarga korban untuk memberikan pertanyaan dalam konferensi pers proses evakuasi Lion Air JT 610. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menhub Budi Karya Sumadi (tengah) memberikan kesempatan keluarga korban untuk memberikan pertanyaan dalam konferensi pers proses evakuasi Lion Air JT 610. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Dirut Lion Air Group Edward Sirait (kiri), Pendiri dan pemilik Lion Air Rusdi Kirana (kanan) dalam konferensi pers proses evakuasi Lion Air JT-610 di Hotel Ibis, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Lion Air Group Edward Sirait (kiri), Pendiri dan pemilik Lion Air Rusdi Kirana (kanan) dalam konferensi pers proses evakuasi Lion Air JT-610 di Hotel Ibis, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Para keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 diundang hadir bertemu pihak pemerintah dan instansi terkait dalam sebuah forum konferensi pers di Hotel Ibis Sentral Cawang. Dalam pertemuan itu juga nampak pula pemilik Lion Air, Rusdi Kirana. Namun, sepanjang pertemuan, Rusdi hanya diam di bangku barisan depan bersama sejumlah pejabat Lion Air.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan tersebut juga dijelaskan bagaimana tim SAR hingga tim DVI RS Polri melakukan evakuasi dan penanganan untuk mengidentifikasi jenazah yang ditemukan di sekitar lokasi jatuhnya pesawat.
Hingga Minggu (4/11) sore, sudah ada 14 korban yang berhasil teridentifikasi dari 189 penumpang dan kru pesawat, dri 138 kantong jenazah yang telah berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.