Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menlu Retno Marsudi Beberkan Hasil Pertemuan dengan Suu Kyi
4 September 2017 21:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri telah menggelar pertemuan dengan Aung San Suu Kyi di kota Nay Pyi Taw, Myanmar, Senin (4/9). Usai pertemuan, Retno menjelaskan isi pertemuan dengan penasihat pemerintah Myanmar tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya membawa pesan masyarakat Indonesia dan membawa harapan dari komunitas internasional," ujar Retno dalam keterangan yang diterima kumparan (kumparan.com) Senin (4/9).
Retno menjelaskan ada 4 poin penting yang disampaikan kepada Suu Kyi. Pertama, yaitu harapan agar Indonesia dan komunitas internasional agar situasi di Rakhine State bisa kembali aman.
"Kedua, saya menyampaikan agar maximum self restraint harus dilakukan dan kita minta agar penggunaan kekerasan dihentikan," lanjut Retno.
Poin ketiga, lanjut dia, adalah jaminan dari pemerintah Myanmar untuk memberikan perlindungan bagi semua orang yang tinggal di Rakhine State tanpa terkecuali. Jaminan perlindungan ini harus diberikan tanpa mempertimbangkan etnis dan agama.
"Poin terakir yaitu bantuan kemanusiaan. Itu empat elemen utama yang saya sampaikan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain empat poin itu, Retno juga menekankan soal pentingya laporan dari komisi yang dipimpin oleh Kofi Anan kepada Suu Kyi. Suu Kyi berjanji akan ada komisi khusus yang memantau implementasi dari laporan Kofi Anan tersebut.
Hal lain yang juga menjadi penekanan soal bantuan kemanusiaan bagi para korban etnis Rohingya di Myanmar. Retno mengatakan dari pertemuan itu sudah disepakati pemberian bantuan kemanusiaan akan dipimpin oleh pemerintah Myanmar dengan melibatkan dunia internasional.
"Agar Indonesia dan atau Asia jadi bagian penting dalam mekanisme bantuan internasional yang akan dijalankan di Rakhine State," ujarnya.
Masalah teknis soal bantuan kemanusiaan, kata Retno, akan dibicarakan lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait, termasuk para menteri luar negeri negara ASEAN.
ADVERTISEMENT