Menteri Agama Minta Maaf Mubalig yang Tak Nyaman Masuk 200 Penceramah

21 Mei 2018 19:12 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lukman Hakim Saifuddin pimpin sidang Isbat. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Lukman Hakim Saifuddin pimpin sidang Isbat. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin akhirnya menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang timbul dari rilis daftar 200 mubalig yang direkomendasikan Kemenag, namun beberapa mubalig justru minta namanya tak dimasukkan.
ADVERTISEMENT
"Atas nama Kementerian Agama, selaku menteri agama, saya memohon maaf kepada nama yang ada dirilis yang merasa tidak nyaman namanya ada di sana," ucap Lukman dikutip dari website kemenag.go.id, Senin (21/5).
Lukman mengaku mendapat banyak masukan dari masyarakat sejak daftar 200 penceramah versi Kemenag itu dirilis Jumat (18/5). Dalam rilis itu memang Kemenag menyertakan nomor Whatsapp yang bisa dijadikan sarana menyampaikan masukan yaitu 08118497492.
"Kami menerima banyak sekali masukan dari masyarakat. Dengan senang hati kami akan merilis beberapa yang belum masuk. Kami sudah menyatakan bahwa rilis ini sifatnya dinamis," tuturnya.
"Silakan saja publik menyampaikan. Kami membuka diri selebarnya untuk menerima masukan," imbuh Lukman.
Politikus PPP itu menegaskan bahwa daftar 200 penceramah itu dibuat dalam rangka memberi pelayanan atas pertanyaan masyarakat yang membutuhkan nama mubalig. Rilis itu juga bukan dalam rangka memilah-milah penceramah.
ADVERTISEMENT
Rilis dibuat sesuai dengan usulan beberapa kalangan yang sudah masuk ke Kementerian Agama dan akan terus diupdate.
Dia juga mengatakan tidak ada motif politik dalam penyusunan 200 penceramah itu. Daftar itu dibuat secara alamiah sesuai daftar usulan yang masuk dari pengurus ormas keagamaan, masjid besar, dan lainnya.
Jika ada mubalig dengan jutaan viewer tapi belum masuk dalam daftar, hal itu disebut Lukman karena karena memang belum masuk dalam usulan.
"Itu bukti tidak ada motif politik di sini. Sama sekali tidak ada. Kalau kami berpolitik praktis, maka tentu kami hanya akan masukan yang pengikutnya besar saja," tegasnya.
ADVERTISEMENT