Menteri Dalam Negeri Italia Diduga Salah Gunakan Kekuasaan

26 Agustus 2018 9:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Salvini. (Foto: REUTERS/Stefano Rellandini )
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Salvini. (Foto: REUTERS/Stefano Rellandini )
ADVERTISEMENT
Jaksa pengadilan di daerah Sisilia, Italia, pada Sabtu (25/8) membuka penyelidikan terhadap Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Salvini. Slavini diduga telah melakukan serangkaian tindak pidana penyalahgunaan wewenang.
ADVERTISEMENT
"Terkait dengan pengurungan ilegal, penangkapan ilegal dan penyalahgunaan kekuasaan," kata laporan media setempat dikutip dari AFP, Minggu (26/8).
Penyelidikan dilakukan setelah Italia menolak kedatangan sebanyak 177 imigran yang terdampar di sebuah kapal Diciotti di pelabuhan Catania, Sisilia, pada Senin (20/8) malam.
Saat itu, Slavini mengatakan akan mengembalikan para imigran itu ke negara asalnya di Afrika Utara. Kecuali, pemerintah di Eropa lainnya ikut turut ambil bagian dari permasalahan imigran tersebut.
"Jika mereka (para pemerintah Eropa lainnya) turut ambil bagian dalam permasalahan imigran ini, kami akan membuka wilayah kami juga. Akan tetapi jika tidak mau kami akan kirim ke Afrika Utara," ujar Salvini.
Namun pernyataan Slavaini mendapat penolakan dari Menteri Luar Negeri Libya, Mohamed Siala. Menurutnya tidak adil bagi Libya jika Italia kembali mengirimkan para imigran ke Afrika.
ADVERTISEMENT
"Tidak adil bagi kami jika Italia mengirim para imigran ke Afrika Utara. Kami sudah menampung sebanyak 700 ribu pengungsi," tegas Siala.
Terkait dengan kebijakan terhadap para imigran, diketahui Italia saat ini tengah mendesak negara-negara Uni Eropa untuk menerima kedatangan para imigran. Saat ini ada lebih dari 1,6 juta imigran pencari suaka di berbagai negara Eropa. Mereka kebanyakan berasal dari negara-negara Timur Tengah dan Afrika.