Menteri Pertanian Israel Ajak Warga Yahudi Berdoa Minta Hujan

29 Desember 2017 5:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yahudi Ortodoks (Foto: REUTERS/Ronen Zvulun)
zoom-in-whitePerbesar
Yahudi Ortodoks (Foto: REUTERS/Ronen Zvulun)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pertanian Israel, Uri Ariel, memilih cara yang berbeda untuk mengatasi masalah kekeringan air di negaranya. Ariel mengumpulkan ribuan jemaat di Tembok Barat Yerusalem untuk berdoa bersama meminta hujan.
ADVERTISEMENT
Selama empat tahun terakhir, Israel dilanda kekeringan hebat yang mengakibatkan masyarakat harus melakukan penyulingan air laut dengan menghilangkan kadar garam berlebih pada air sehingga bisa dikonsumsi (desalinasi) atau melakukan Instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Kondisi ini membuat beberapa wilayah yang sebelumnya subur menjadi kering dan para petani harus menanggung beban kerugian.
Uri Ariel, yang juga seorang Yahudi Ortodok, telah menetapkan berbagai kebijakan soal air dan pengalokasiannya.
Namun bagi Ariel, keseimbangan antara sains dan spritual merupakan hal yang penting. Karenanya, Ariel bekerja sama dengan para pendeta Yahudi terkemuka untuk menyelenggarakan sesi doa bersama.
"Kami secara signifikan telah menurunkan biaya air, kami melakukan banyak penelitian tentang bagaimana cara menghemat air pada tanaman yang berbeda, namun doa pasti bisa membantu," kata Ariel seperti yang dikutip dari Reuters pada Kamis (28/12).
Ilustrasi Yahudi (Foto: Reuters/Baz Ratner)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Yahudi (Foto: Reuters/Baz Ratner)
Ribuan orang berkumpul di Tembok Barat, dekat Kota Tua Yerusalem, tempat paling suci bagi orang-orang Yahudi. Mereka meneriakkan doa-doa khusus, berharap hujan segera turun.
ADVERTISEMENT
Cara Ariel meminta hujan lewat doa malah menuai kritik. Surat kabar setempat, Yedioth Ahronorh, berpendapat bahwa Ariel seharusnya lebih banyak membuat kebijakan untuk melawan perubahan iklim, seperti membatasi pemakaian emisi gas rumah kaca di bidang pertanian.
"Doa bukanlah hal yang buruk, namun menteri (Ariel) memiliki kemampuan untuk melakukan (hal-hal) dengan cara yang lebih duniawi," tulis Yedioth.