Menyapa Aria, Bocah yang Sempat Bikin Heboh karena Bobot 192 Kg

5 Juni 2018 3:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Deretan bukit dan hamparan sawah hijau membentang di sekitar Desa Cipurwasari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Di sanalah pemegang rekor anak terberat di dunia tinggal.
ADVERTISEMENT
Dia adalah Aria Permana, (sebelumnya ditulis Arya) seorang bocah 12 tahun yang baru saja naik ke kelas 6 SD. Rumahnya yang bercat biru di belakang SDN Cipurwasari 1 sempat ramai didatangi oleh orang-orang. Mulai dari Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Dedi Mulyadi, hingga sejumlah media baik dari dalam maupun luar negeri.
Berat badan Aria yang fenomenal, kala itu hingga 192 kilogram, menjadi daya tarik mereka untuk mengunjungi bocah itu. Saat itu, Aria masih tak bisa leluasa bergerak. Tumpukan lemak dalam tubuhnya menghambat pergerakan anak kedua dari dua bersaudara itu.
Di depan PS-nya, Aria duduk bersama dua orang temannya menyambut kehadiran kumparan. Mereka mencium tangan layaknya anak SD menyambut gurunya. Sang ibu dan ayah pun mempersilakan kumparan duduk di ruang tamu mereka.
ADVERTISEMENT
Aria Permana (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
Terlihat di dinding kanan kiri ruang tamu rumah Aria fotonya kala masih mengalami obesitas luar biasa. Dari mulai pose dia duduk, tengkurap, hingga suatu momen kala diundang ke Negeri Sakura.
Aria yang sekarang, begitu berbeda dengan yang dulu. Gumpalan-gumpalan lemak yang sempat berada di tubuhnya perlahan mulai menghilang. Dia kini juga tampak lebih kurus dan leluasa bergerak.
Bila dulu bergerak 10 meter saja dia sudah tak sanggup, sekarang dia bisa menjelajah bersama temannya keliling desa.
“Ya untuk segala aktivitas kalau dulu ya jangankan (berjalan) untuk berdiri saja susah. Bahkan, perlu bantuan dari kami orang tuanya. Dan untuk jalan dulu dari kekuatan 5-10 meter ngos-ngosan, sudah enggak kuat, harus berhenti dulu. Alhamdulillah untuk sekarang sudah lancar bahkan untuk jalan 6 kilometer dia sudah bisa PP (pulang pergi),” cerita Ade, ayah Aria, kepada kumparan saat ditemui di kediamannya, Rabu (30/5).
Aria Permana (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
Selama 13 bulan, Aria melakukan diet ketat. Dia mejalankan aturan dari dokter RS Omni International, Alam Sutera, Tangerang.
ADVERTISEMENT
“Nurunin berat badan abis dioperasi di Omni Alam Sutera, operasi pengecilan lambung. Sama ditemani olahraga dan makan yang teratur. Sekarang cuma enggak boleh makan makanan yang manis. Sama jangan terlalu banyak minyak,” urai Aria.
Selain itu, Aria dan temannya, juga kerap kali berolahraga. Di halaman sempit di samping rumahnya, Aria kerap bermain bulu tangkis dan sepak bola.
kumparan sempat menjajal kebolehan Aria bermain bulu tangkis. Bocah yang mengaku mengidolakan Tontowi Ahmad itu bermain dengan tangan kidal. Pukulannya cukup terarah meski agak sulit menjangkau kok yang berjarak jauh dari tempatnya berdiri.
Baru 10 menit berjalan, keringat Aria sudah bercucuran. Teman yang berada di sampingnya lantas bergegas mengambilkan topi untuknya.
Aria Permana (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
Di lingkungannya, Aria adalah sosok leader. Teman-temannya memandang Aria sebagai sosok pemimpin. “Kepemimpinannya ada. Karena teman-teman lain suka nginduk ke dia,” kata Ade.
ADVERTISEMENT
Namun, sebagai anak-anak, tentu sifat jahil juga tak luput dari sosok Aria. Dua orang temannya, Hendra dan Muhdhor, mengaku sering menjadi korban kejahilan Aria.
“Baik tapi Aria terkadang suka jahil, suka foto-fotoin orang yang sedang bengong,” ucap Muhdhor.
Mendapat rekor anak terberat di dunia
Terpampang jelas di salah satu sudut ruang tamu rumah Aria, piagam rekor MURI anak terberat di dunia. Penghargaan itu diberikan kepada Aria pada Maret 2017 atas berat badannya yang hampir menyentuh 2 kuintal.
Saat itu usia Aria baru menginjak 10 tahun. Ayahnya sempat menuturkan terjadi pergolakan dalam keluarganya terkait penghargaan yang diberikan kepada anak keduanya itu.
“Kalau rekor MURI kan biasanya diberikan untuk yang berprestasi. Masa terberat dihitung prestasi,” kata Ade.
Rekor muri Aria Permana (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
Jaya Suprana dari MURI memberi penjelasan terkait penganugerahan rekor kepada Aria tersebut. Katanya, memang saat itu Aria memegang rekor anak terberat, tapi hal itu adalah motivasi, yaitu untuk bisa kembali ke berat badan ideal.
ADVERTISEMENT
Bila nantinya Aria mampu menurunkan berat badannya sesuai target, rekor MURI baru akan diberikan, yakni anak yang berhasil menurunkan berat badan dalam waktu cepat.
Saat ini berat badan Aria berada di angka 106 kilogram. Dalam dua tahun ke depan, berat badan Aria ditargetkan bisa berada di angka 80 kilogram. Semoga tercapai!
Arya Permana (Foto: Humas Pemkab Purwakarta)
------------------------------------------------------------
Ikuti kisah perjuangan Aria mengurangi berat badannya di topik Aria Bocah Obesitas di kumparan.