Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Migrasi Ke Planet Lain? Tenang, Masih Banyak yang Peduli dengan Bumi
23 April 2017 15:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Puluhan ribu orang turun ke jalan untuk memperingati Hari Bumi di Amerika Serikat pada Sabtu (22/4). Banyak di antara para warga yang berorasi menyuarakan tentang sains, terutama yang berprofesi sebagai insinyur, ilmuwan dan guru.
ADVERTISEMENT
Para demonstran menamakan aksi ini sebagai "March for Science" sebagai bentuk perlawanan terhadap pernyataan Presiden AS Donald Trump yang meragukan adanya pemanasan global dan menganggapnya hanya isu belaka tanpa perlu upaya untuk menanganinya.
Trump juga tengah mengajukan proposal untuk memotong anggaran negara untuk sains dan penelitian. Para demonstran menyerukan slogan-slogan seperti
"There Is No Planet B," "Revenge of the Nerds" dan "Make Science Great Again" untuk mengejek kebijakan Trump tersebut.

Aksi ini memunculkan suara baru dalam peringatan Hari Bumi yang mengedepankan peran sains dalam mengatasi pemanasan global. Selain itu sains juga dianggap memilki peran penting dalam kehidupan demokrasi.
"Sepertinya mereka (pemerintahan Trump) tidak peduli terhadap pertumbuhan ekonomi atau teknologi dan hanya melayani perusahaan-perusahaan besar," ujar Taylor seorang demonstran asal Universitas George Mason kepada Reuters.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain Trump justru menganggap pemerintahannya sangat peduli terhadap lingkungan.

"Pemerintahan kami berupaya mengurangi beban para pekerja dan perusahaan dengan teknologi, namun tetap memikirkan bagaimana upaya kami dapat juga melindungi lingkungan," ujar Trump
Nyatanya dalam proposal anggaran yang ia ajukan untuk tahun 2018, selain memotong anggaran untuk lembaga-lembaga penelitian, Trump juga memotong 31 persen anggaran untuk Badan Perlindungan Lingkungan.
Biasanya para ilmuwan di AS jarang terlibat langsung dalam mengkritisi dan menekan kebijakan pemerintah. Namun karena kebijakan-kebijakan Trump dianggap mengancam perkembangan di bidang sains, para ilmuwan ini akhirnya memilih untuk turun ke jalan.
