Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Misi PSI di 2019: Tolak Perda Agama hingga Jaga Jokowi di DPR
11 November 2018 21:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Ketum PSI Grace Natalie memberikan sambuatan dalam Perayaan HUT ke-4 PSI di ICE BSD, Tanggerang Selatan, Minggu (11/11). Di hadapan Presiden Jokowi yang saat itu hadir dan para kadernya, Grace turut memaparkan misi partainya jika lolos ke parlemen pada Pileg 2019.
ADVERTISEMENT
Grace memaparkan 3 poin yang menjadi misi PSI. Pada poin pertama dia menegaskan akan memproteksi pemimpin reformis dari gangguan politikus hitam.
"Misi pertama adalah memproteksi para pemimpin reformis di tingkat nasional dan lokal dari gangguan para politikus hitam," kata Grace dalam sambutannya di ICE BSD, Tanggerang, Minggu (11/11).
"PSI akan menjaga Pak Jokowi di DPR. Menjaga Ridwan Kamil di Jawa Barat, menjaga Pak Nurdin Abdullah di Sulawesi Selatan, menjaga Ibu Risma di Surabaya," lanjutnya.
Selain itu, dia menjelaskan pada misi kedua bahwa partainya akan mencegah anggaran di parlemen agar tak bocor. Artinya, tak ada lagi uang rakyat yang disia-siakan para anggota DPR.
"PSI ingin menghentikan praktik pemborosan dan kebocoran anggaran di parlemen. Tidak boleh lagi ada seperser pun uang rakyat yang bisa dihambur-hamburkan dan dikorupsi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Grace juga menekankan agar partainya akan mencegah diskriminasi dan lahirnya ketidakadilan antar sesama warga negara.
"Akan mencegah lahirnya ketidakadilan, Diskriminasi, dan seluruh tindak intoleransi di negeri ini," jelasya.
Ia mencontohkan hal tersebut dengan tidak akan mendukung Perda Injil dan Syariah yang kemungkinan menjadi usulan di parlemen berikutnya.
"Partai ini tidak akan pernah mendukung Perda Injil atau Perda Syariah. Tidak boleh ada lagi penutupan rumah ibadah secara paksa," pungkasnya.