Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Moeldoko Respons Prabowo: Ngarang, RI Cuma Tahan Perang 3 Hari
16 Januari 2019 17:49 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Tudingan Ketum Gerindra Prabowo Subianto bahwa Indonesia hanya bisa bertahan selama 3 hari ketika berperang menuai rekasi dari berbagai pihak. Salah satunya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, ia menilai Prabowo hanya mengarang pernyataan itu.
ADVERTISEMENT
"Enggaklah, ngarang. Negara segede Indonesia begini masa perang tiga hari selesai?" kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (16/1).
Dia pun menjelaskan secara rinci bahwa Indonesia ikut memproduksi kebutuhan amunisi dari dalam dan luar negeri. Hal itu pun menurutnya sudah diukur dengan baik sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan.
"Yang pertama kita punya industri di dalam negeri, industri di dalam negeri kita juga selalu memproduksi kebutuhan-kebutuhan amunisi. Tapi ada juga kebutuhan-kebutuhan amunisi yang kita impor," jelasnya.
"Kita sudah menghitung sirkulasi, in out-nya, situasi in out-nya amunisi kita hitung, jadi waktunya seberapa saat sebelum habis semuanya dipakai untuk latihan. Begitu berkurang, impor lagi amunisi yang perlu diimpor," lanjutnya.
Sebelumnya, Prabowo menyebut bahwa Indonesia hanya bisa bertahan selama 3 hari dalan perang. Hal itu diungkapkannya saat pidato kebangsaan di JCC, Senin (14/1). Prabowo beralasan amunisi peluru yang dimiliki Indonesia hanya bisa bertahan selama 3 hari saja saat berperang.
ADVERTISEMENT
"Apakah ini negara kuat? Negara yang bisa langgeng? Bahkan Menteri Pertahanan yang sekarang mengatakan kalau Indonesia terpaksa perang hari ini, kita hanya bertahan 3 hari karena peluruh hanya 3 hari. Bukan saya yang sampaikan itu, Menteri Pertahanan yang sekarang. Beliau patriot dan ingin ini diketahui rakyat," kata Prabowo.
Namun pernyataan itu telah dibantah oleh Menteri Pertahanan Jenderal Purn Ryamizard Ryacudu. Ia menegaskan Indonesia bisa bertahan jika harus 1.000 tahun berperang. "Kalau untuk perang kita seribu tahun mampu kok," kata Ryamizard menjawab pertanyaan wartawan di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (16/1).