Muhammadiyah soal Putusan MK: 01 dan 02 Usai, Move On Jalin Persatuan

28 Juni 2019 8:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan paslon 02 Prabowo-Sandi menandakan kemenangan paslon 01 Jokowi-Ma'ruf tinggal menunggu penetapan KPU. Muhammadiyah berharap putusan MK tersebut dapat diterima seluruh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir menilai putusan MK yang bersifat final dan mengikat tersebut menandakan berakhirnya kontestasi 01 dan 02 di Pilpres 2019.
"Karenanya politik partisan 01 dan 02 sudah berakhir serta tidak perlu diperpanjang dalam isu dan kepentingan apapun, yang ada adalah satu keluarga besar Indonesia," kata Haedar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/6).
Dia mengimbau agar para simpatisan dalam Pilpres 2019 kembali bersatu merajut kebersamaan. Jangan sampai, kata Haedar, keberpihakan itu membuat Indonesia terkapling-kapling yang mengakibatkan lemahnya persatuan.
"Indonesia pascapemilu 2019 harus move on, merajut kebersamaan dan persatuan guna meraih kemajuan dan kejayaan bagi seluruh rakyat," ucapnya.
Joko Widodo dan Prabowo Subianto di Hambalang. Foto: Dok. Biro Setpres
Selanjutnya, Haedar mengapresiasi sikap legawa yang ditujukkan oleh paslon 02 Prabowo-Sandi yang menerima putusan MK. Menurutnya, sikap legawa itu bisa menjadi tauladan politik bangsa.
ADVERTISEMENT
"Pihak Prabowo-Sandi pun menghormati keputusan MK tersebut. Hal itu menunjukkan kedewasaan dan kenegarawanan politik sebagai modal berharga dalam kehidupan kebangsaan," ujar Haedar.
"Karenanya diucapkan selamat kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf atas terpilihnya sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024. Selamat pula kepada Prabowo-Sandi yang menunjukkan sikap legawa yang menjadi contoh bagi keteladanan politik bangsa," imbuhnya.
Sementara, bagi Jokowi-Ma'ruf, Haedar mengingatkan jabatan presiden dan wakil presiden bukan hanya untuk pendukungnya. Oleh karena itu, Jokowi-Ma'ruf harus menjadi pemimpin dan mengayomi seluruh masyarakat Indonesia.
Ia juga menilai tak perlu euforia berlebih atas kemenangan di Pilpres 2019. Sebab, tantangan untuk meraih masa depan Indonesia berkemajuan sangat berat dan kompleks.
"Pascakeputusan MK mari seluruh rakyat dan kekuatan bangsa melangkah bersama meraih masa depan Indonesia berkemajuan guna menyelesaikan masalah-masalah besar bangsa guna mewujudkan cita-cita nasional yang kian berat dan penuh tantangan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT