MUI Kutuk Aksi Penyerangan Jemaat Saat Misa di Gereja Bedog

11 Februari 2018 14:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pria berparang serang Gereja Bedog. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pria berparang serang Gereja Bedog. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Majelis Ulama Indonesia mengutuk aksi penyerangan yang dilakukan Suliyono kepada jemaat yang tengah melakukan misa di Gereja Santa Lidwina Stasi Bedog.
ADVERTISEMENT
"MUI sangat menyesalkan terjadinya penyerangan terhadap Gereja St Lidwina Bedog, Yogyakarta, pada saat umat Kristiani melaksanakan ibadah misa pagi di Gereja. Tindakan tersebut sama sekali tidak mencerminkan ajaran nilai-nilai agama," kata Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid dalam keterangannya kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (11/2).
"Apa pun motifnya tindakan tersebut patut dikutuk dan tidak bisa ditoleransi," imbuh dia.
MUI meminta kepada aparat kepolisian RI untuk segera bertindak cepat dan mengusut tuntas motif Suliyono melakukan aksinya. "Pelaku harus segera memberi keterangan kepada masyarakat agar tidak timbul fitnah dan prasangka buruk di masyarakat yang dapat mengganggu harmoni kehidupan antarumat beragama," tuturnya.
MUI meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga situasi yang kondusif dengan tidak menyebarkan opini, berita hoax dan berbagai isu yang justru dapat membuat gaduh dan mengganggu keamanan nasional. "MUI menyampaikan simpati yang mendalam atas beberapa korban dari serangan tersebut, semoga diberikan kesabaran dan kesembuhan seperti sedia kala," tutup Zainut.
ADVERTISEMENT
Penyerangan tersebut terjadi sekitar pukul 07.45 WIB. Pelaku mengayun-ayunkan parangnya dan melukai para jemaat yang sedang menjalankan ibadah misa. Dia terus merangsek maju hingga ke altar dan menyerang Romo Karl Edmund Pier yang sedang memimpin misa.
4 orang luka-luka akibat penyerangan ini. Korban luka termasuk polisi yang berusaha menangkap Suliyono.