Murka SBY: This is My War, Merasa Difitnah, hingga Pembelaan bagi Ibas

6 Februari 2018 19:05 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Demokrat, SBY (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Demokrat, SBY (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tampak murka dengan sejumlah pihak yang menyebutnya terlibat kasus e-KTP. Dia menilai penyeretan namanya merupakan serangan politik yang tak patut.
ADVERTISEMENT
"Termasuk para menteri, anggota KIB (Kabinet Indonesia Bersatu). Saya bilang biarlah menikmati masa tua, biarlah ini saya selesaikan, this is my war, dengarkan ini perang saya, perang untuk keadilan," kata SBY di kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta, Selasa (6/2).
Nama SBY mencuat di sidang kasus e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta. Tepatnya, saat pengacara Setya Novanto, Firman Wijaya, meminta keterangan dari mantan Wakil Ketua Banggar DPR, Mirwan Amir.
SBY menduga, kemunculan namanya itu sudah direkayasa. Sebab, tak lazim sidang dengan terdakwa Setya Novanto itu tiba-tiba menyebutkan namanya.
"Kali ini saya difitnah, langsung maupun tidak langsung, sebagai penguasa yang melakukan intervensi kepada (proyek) e-KTP," ujar presiden keenam Indonesia tersebut.
Sidang lanjutan Setya Novanto (Foto: Antara/Dhemas Reviyanto)
zoom-in-whitePerbesar
Sidang lanjutan Setya Novanto (Foto: Antara/Dhemas Reviyanto)
Dugaan fitnah tersebut, menurutnya menguat setelah muncul pernyataan dari Firman Wijaya kepada media yang bias. "Seperti diarahkan, secara tidak langsung maupun tidak, indirect tapi clear, sebagai orang besar yang melakukan intervensi terkait pengadaan e-KTP," terangnya.
ADVERTISEMENT
SBY mengaku kecewa namanya disebut oleh pengacara Setya Novanto itu. Padahal, lanjut SBY, saat Setya Novanto di-bully dalam kecelakaan, ia melarang kadernya untuk ikut memberikan tanggapan negatif ke mantan Ketua DPR tersebut.
Menurut SBY, upayanya tersebut malah dibalas dengan sebuah tuduhan yang menyatakan dirinya turut terlibat di dalam kasus korupsi e-KTP. "Tampaknya air susu dibalas dengan air tuba," imbuhnya.
Edhie Baskoro Yudhoyono (Foto: Puti Cinintya/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Edhie Baskoro Yudhoyono (Foto: Puti Cinintya/kumparan)
Selain menyeret nama SBY, kasus e-KTP juga menyeret putra bungsunya yang juga Ketua Fraksi Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, alias Ibas. SBY mengatakan hal tersebut juga merupakan tuduhan tak berdasar.
"Belum selesai pergunjingan tentang itu, kemarin berlanjut, yang kena sasaran adalah kader Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, dikatakan menerima sejumlah dana yang berkaitan dengan e-KTP," ujar SBY.
ADVERTISEMENT
Untuk menanggapi tudingan yang mengarah kepadanya, SBY melaporkan Firman ke Bareskrim Polri. Langkah itu dianggap SBY sebagai jihad untuk mendapatkan keadilan.
"Saya akan mengadukan secara hukum yang saya nilai merusak nama baik saya yang dampaknya sangat luas, dan bisa masyarakat lihat," ujarnya.