Museum Inggris Kembalikan 8 Artefak yang Berasal dari Kuil di Irak

10 Agustus 2018 3:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Artefak di Museum Inggris yang akan dikembalikan ke Irak. (Foto: AFP/British Museum)
zoom-in-whitePerbesar
Artefak di Museum Inggris yang akan dikembalikan ke Irak. (Foto: AFP/British Museum)
ADVERTISEMENT
Museum Inggris berencana mengembalikan sejumlah koleksi barang antik ke Irak. Barang antik yang telah berusia 5.000 tahun tersebut berasal dari sebuah kuil di situs kuno di Girsu, saat ini kita kenal dengan Tello, di Irak Selatan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Jumat (10/8), kedelapan barang antik yang akan dikembalikan tersebut merupakan barang sitaan dari seorang pedagang barang antik pada Mei 2003. Kedelapan artefak itu diduga dicuri tak lama setelah Amerika Serikat menginvasi Irak pada 2003.
"Benda-benda rusak yang ditinggalkan perampok di sebelah lubang penjarahan adalah kerucut yang rusak sama persis dengan kerucut yang disita," ujar Sebastian Rey, pimpinan tim arkeolog.
Artefak di Museum Inggris yang akan dikembalikan ke Irak. (Foto: AFP/British Museum)
zoom-in-whitePerbesar
Artefak di Museum Inggris yang akan dikembalikan ke Irak. (Foto: AFP/British Museum)
Menurut Sebastian, tim peneliti meyakini kedelapan benda itu merupakan milik Irak, sebab terdapat tulisan Sumeria pada benda antik tersebut.
Bahasa Sumeria itu identik dengan sebuah situs kuno di Girsu, saat ini kita kenal dengan Tello, di Irak Selatan. Bahasa Sumeria adalah bahasa yang digunakan di daerah Mesopotamia, saat ini dikenal dengan Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
"Kami dapat meyakini kalau benda ini berasal dari Irak Selatan, tetapi untuk merinci benda semacam ini tepat ke sebuah situs tertentu, akan sangat sulit," imbuh Sebastian.
Kedelapan barang itu rencananya akan diserahkan ke Kedutaan Irak pada Jumat (10/8) waktu setempat. Benda yang akan dikembalikan adalah tiga buah kerucut tanah liat yang dibakar, masing-masing dengan tulisan berbentuk runcing. Selain itu, ada kerikil yang kekuning-kuningan dan kepala tongkat gipsum.
Atas keberhasilan tim peneliti, Duta Besar Irak untuk Inggris mengapresiasi kerja keras pihak museum yang telah berhasil mengidentifikasi benda-benda tersebut.