Nama Mohammad Hatta Abadi di Belanda

20 Juni 2017 12:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mohammad Hatta  (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Mohammad Hatta (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Mohammad Hatta, bukan hanya seseorang yang dihormati dan dibanggakan di negaranya sendiri. Namanya abadi di negara lain, termasuk di Belanda, negara yang pernah menjajah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sedari muda, Hatta telah mendiami Negeri Kincir Angin untuk meneruskan pendidikannya. Hatta menjadi mahasiswa Handelshogeschool atau Sekolah Tinggi Bisnis di Rotterdam sejak 19 September 1921.
Hatta tumbuh menjadi pemuda berjiwa nasionalis. Saat kuliah di sana ia menyadari bahwa Indonesia -yang saat itu masih dijajah- harus bangkit.
Setelah lulus, Hatta kemudian mulai aktif berorganisasi setelah lulus kuliah. Organisasi pertama yang diikutinya adalah Indische Vereeniging.
Di sana Hatta juga aktif menulis di majalah Hindia Poetra. Lewat tulisan-tulisannya, Hatta juga tak segan mengkritik pemerintah Belanda. Bahkan ia sempat ditahan Belanda karena aktivitasnya yang dinilai berbahaya ini.
Mohammad Hatta  (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Mohammad Hatta (Foto: Wikimedia Commons)
Singkat cerita, Hatta kemudian tumbuh sebagai seorang pemimpin besar. Puncak kariernya tentu menjadi Wakil Presiden RI mendampingi Soekarno.
ADVERTISEMENT
Bagi pemerintah Belanda, Hatta merupakan sosok yang disegani. Saat kedua negara melakukan pertemuan, Hatta selalu menunjukkan dirinya sebagai sosok yang andal di balik meja perundingan.
Hatta juga kerap berpidato soal nasionalisme dan kebangsaan di hadapan Ratu Julliana yang termahsyur terjadi pada 9 Maret 1928. Saat itu Hatta menyampaikan pidato dengan titel Indonesie Vrij atau Indonesia Merdeka.
Dalam pidato sepanjang 3 setengah jam itu, Hatta menguliti praktik eksploitasi yang dilakukan rezim kolonial di Hindia Belanda. Ia memanfaatkan hasil belajarnya dalam bidang ekonomi-politik untuk melakukan hal tersebut dengan bernas.
Dalam salah satu bagian pledoi, Hatta menulis, "Kami percaya masa datang bangsa kami dan kami percaya atas kekuatan yang ada dalam jiwanya. Kami tahu bahwa neraca kekuatan di Indonesia senantiasa berkisar ke arah keuntungan kami."
ADVERTISEMENT
Namanya Dijadikan Nama Jalan
Sebagai tanda penghormatan untuk Hatta, pemerintah Belanda mengabadikan nama pria kelahiran Bukit Tinggi itu sebagai nama jalan di kota Haarlem.
Jalan selebar 3 meter dan panjang 100 meter tersebut mulai dibangun di kawasan perumahan Zuiderpolder pada tahun 1987.
Mengutip buku seri Tempo "Hatta-Jejak yang Melampaui Zaman", jalan itu seakan meniru sifat pemilik nama jalan: Sederhana, lurus, dan jauh dari keriuhan.
Hanya ada sederet rumah yang berbaris di sepanjang jalan tersebut. Semuanya bernomor genap, mulai dari nomor 2 hingga 36.
Suasana di jalan tersebut begitu damai dengan angin yang bersemilir menyenangkan. Sebab, pohon-pohon rimbun juga menghiasi jalanan itu.
Di ujung jalan Mohammad Hatta, terdapat jalan yang menggunakan nama pahlawan Indonesia lainnya, Mohammad Sjahrir. Di tengah jalan Mohammad Hatta terdapat sebuah jalan Soumokil. Soumokil adalah seorang prajurit Belanda yang memimpin 'imperialisme' di wilayah Maluku dan Maluku Selatan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana penetapan nama jalan tersebut?
Prosedur penetapan nama jalan melibatkan sejumlah instansi dari mulai pos, bagian arsip, bagian perawatan monumen, serta komisi pengembangan dan pembaruan kota. Menurut pejabat pengembangan dan pembaruan kota Haarlem, Claudius, penetapan nama Mohammad Hatta sebagai nama jalan dipimpin langsung oleh Wali Kota Haarlem, Smiths.
Mohammad Hatta dipilih karena si empunya nama adalah seorang pemimpin pergerakan Indonesia, negarawan, dan seorang wakil presiden yang sempat ditahan Belanda karena aktivitas politiknya.
"Mereka adalah orang yang berjasa, berjuang demi pembebasan atau kemerdekaan negaranya serta memiliki reputasi yang baik," kata Claudius.
Mohammad Hatta  (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Mohammad Hatta (Foto: Wikimedia Commons)