Nasib Eks Walkot Jaktim: Dicopot Anies, Dipensiunkan via WA

17 Juli 2018 10:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dua pekan lamanya, para pejabat yang dicopot Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak jelas nasibnya. Mereka yang semula memiliki penempatan dan tugas yang jelas kini tak ditempatkan di mana-mana alias nonjob.
ADVERTISEMENT
Salah satunya dialami oleh mantan Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardhana. Bambang tak pernah mendapat kejelasan dari Anies sejak dicopot hingga sekarang. Bahkan, perintah pensiun hanya disampaikan melalui WhatsApp, bukan dalam bentuk surat keputusan formal.
"Saya enggak masalah dicopot jabatan. Yang saya masalahkan selama ini saya belum terima keputusan gubernur yang asli, hanya saya di WA dipensiunkan," ungkap Bambang saat dihubungi, Senin (16/7).
Anies Baswedan memberi sambutan di peresmian penyambungan listrik permanen untuk MRT Jakarta. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan memberi sambutan di peresmian penyambungan listrik permanen untuk MRT Jakarta. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Sebagai pejabat eselon 2, Bambang merasa punya hak untuk pensiun di usia 60 tahun. Dan masa pensiun itu baru tiba pada 1 Oktober 2018.
Namun, Bambang juga tidak mendapat kejelasan soal surat keputusan pensiun dari Anies. Dalam komunikasi via WhatsApp, tidak disebutkan dirinya pensiun dari mulai kapan.
ADVERTISEMENT
"Saya pensiun per 1 Oktober 2018. Kemarin ada rotasi jabatan, saya diputuskan pensiun. Pensiunnya per tanggal berapa enggak disebutin, dan posisi sekarang di mana juga enggak tahu," imbuh dia.
Sejumlah pejabat rupanya melaporkan polemik ini ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). KASN juga sudah memproses laporan ini dan menginvestigasi proses pencopotan ini.
Sementara, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan perombakan pejabat DKI sudah sesuai dengan aturan. Dia terus berkoordinasi dengan BKD agar tidak ada aturan yang dilanggar dalam pergantian pejabat.
“Saya belum mendengar itu, tapi tentunya kita melakukan penyegaran (perombakan -red) itu dengan ketentuan ya,” kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin, (16/7).