Nasib Pencari Suaka Kini: Dari Kebon Sirih ke Kalideres

13 Juli 2019 5:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemeriksaan kesehatan di gedung eks Kodim Kalideres Jakarta Barat, Jumat (12/7). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemeriksaan kesehatan di gedung eks Kodim Kalideres Jakarta Barat, Jumat (12/7). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ratusan pencari suaka yang sudah berhari-hari menetap di trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, akhirnya dipindahkan ke Lapangan eks Markas Komando Distrik Militer (Kodim) di Kalideres, Jakarta Barat. Pengungsi-pengungsi ini dipindahkan dengan beberapa bus TransJakarta.
ADVERTISEMENT
Pelaksana harian (Plh) Gubernur DKI Jakarta Saefullah menuturkan lapangan tersebut merupakan aset Pemprov DKI. Letaknya juga tak jauh dari Rumah Detensi Imigrasi Kalideres, yang selama ini menjadi tempat penampungan bagi pencari suaka.
"Itu (lapangan eks Kodim) di tanah aset Pemda, tetapi kita tempatkan di tenda-tenda," ungkap Saefullah, Kamis (11/7).
Sejumlah pencari suaka beraktivitas di dekat tenda yang didirikan di trotoar jalan Kebon Sirih, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Ratusan imigran yang berasal dari Afghanistan, Pakistan, Sudan, dan Somalia itu sudah lebih dari seminggu bertahan di depan Menara Ravindo, yang ditempati oleh UNHCR.
kumparan mencoba mendatangi lokasi tempat tinggal sementara yang dihuni oleh para pencari suaka, termasuk anak-anak. Mereka menghuni di sebuah gedung dua lantai dan area lapang yang sudah dipasang tenda serta tikar untuk beristirahat.
Sebelum masuk, mereka terlebih dahulu didata oleh petugas kesehatan Pemprov DKI. Selain dibantu fasilitas kesehatan, mereka juga dibantu untuk MCK hingga makanan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, saat makan siang dibawa sekitar pukul 12.00 WIB, mereka nampak antusias dan berbaris rapi untuk mengambil makanan.
“Nyaman di sini, baik-baik orang,” kata Azis, pencari suaka dari Afghanistan, Jumat (12/7).
Meski senang dibantu pemda, Azis yang sudah 6 tahun di Indonesia ini tetap berharap dapat kembali ke negara asalnya.
Menurut Kepala Dinas Sosial DKI Irmansyah, pemprov hanya akan menanggung kebutuhan hidup mereka selama seminggu. Selebihnya, Pemprov DKI masih menunggu koordinasi antara pemerintah pusat dan UNHCR. Sementara alasan mereka dipindahkan adalah rasa kemanusiaan.
Meski begitu, Irmansyah tak mau menyebutkan berapa total anggaran yang disiapkan untuk menanggung seluruh biaya untuk menampung para pencari suaka ini.
“Kita harus ada upaya-upaya dan kemudian kalau diberikan kepada Menteri Sosial nih, kan kita tidak mengantisipasi dalam anggaran saya sampai dengan segitu banyak. Harus ada dong solusinya, kira-kira bagaimana. Kemarin kita tanya ke UNHCR enggak ada, kemarin ya,” jelas Irmansyah.
Pencari suaka beraktivitas di sekitar tenda, di gedung eks Kodim Kalideres Jakarta Barat, Jumat (12/7). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Diakui Irmansyah jumlah pencari suaka yang didata semula hanya 250 orang. Namun, setelah melewati pendataan jumlahnya bertambah hingga 1.000 orang lebih.
ADVERTISEMENT
“Semalam sampai saat saya pulang itu dan sudah di-cross check sama UNHCR itu 998. Tapi kemudian bertambah terus hingga 1.100-an orang. Mereka datang pakai kendaraan sendiri, datang sendiri. Kemungkinan bukan dari Kebon Sirih, kalau Kebon Sirih kan 250 kan,” ungkapnya.
Ia menyadari belum ada solusi dari UNHCR untuk menangani para pencari suaka ini. Pihaknya pun tak bisa terus-terusan mengeluarkan anggaran untuk memenuhi kebutuhan mereka untuk waktu yang lama. Sehingga Irmansyah mempersilakan masyarakat untuk membantu memberikan bantuan kepada pengungsi-pengungsi ini.
“Nah, makanya kalau mungkin ada masyarakat yang ingin menyumbang, memberikan kepeduliannya makanan tambahan buat anak-anak, silakan. Tapi jangan langsung berikan, harus disampaikan kepada petugas yang ada di sana,” tutupnya.
ADVERTISEMENT