Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Nasib Penghuni Rusunawa Wonocolo Setelah Bom Anton Meledak
14 Mei 2018 19:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Polisi menjaga ketat lokasi meledaknya bom di Blok B lantai 5 Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur. Salah seorang petugas rusunawa bernama Yusuf menyebut, selain menjaga ketat, polisi juga melarang orang-orang untuk berlalu lalang dan memasuki blok itu.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Yusuf mengatakan, saat ini seluruh penghuni Blok B dipindah ke Gedung Serbaguna Blok A.
"Rusunawa Sepanjang Taman Sidoarjo enggak boleh dimasuki, masih steril. Penghuni Rusun Blok B dipindahkan semua ke gedung serbaguna di lantai A," ucap Yusuf, di lokasi, Senin (14/5).
Yusuf lalu bercerita soal Anton Ferdiantono, pelaku pengeboman yang tewas di tempat itu. Dia mengaku kaget mengetahui Yusuf menjadi terduga teroris dan memiliki bom yang meledak di rusunawa tersebut.
"Anton rajin ke masjid. Penampilan biasa saja enggak ada yang mencurigakan. Tapi kalau ditegur tidak nyapa balik," ucap dia.
Sehari-hari, kata Yusuf, Anton bekerja sebagai penjual roti keliling. Ia menjual roti itu menggunakan motornya. Yusuf menyebut, Anton akan pergi pada pagi hari dan pulang sore harinya.
Di rusunawa itu, Anton tinggal bersama istri dan keempat anaknya. Anton, istrinya (Puspita Sari) dan salah satu anaknya, Rita Aulia Rahman, tewas seketika ketika bom meledak. Diduga bom itu tidak sengaja meledak.
ADVERTISEMENT
Sementara tiga anak Anton lainnya saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Khadijah, Sidoarjo.
"Yang cowok yang selamat enggak ada di dalem rumah waktu bom meledak. Sekarang yang cowok belum balik lagi ke rusun," tutur Yusuf.
Ledakan bom di Rusunawa Wonocolo terjadi pada Minggu (13/5) pukul 20.45 WIB. Lokasi pengemboman ini berada sekitar 14 km dari Gereja Santa Maria Tak Bercela yang diserang bom bunuh diri pagi harinya.