Nenek 77 Tahun Korban Hagibis Jatuh dari Helikopter saat Dievakuasi

14 Oktober 2019 10:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Helikopter mencari korban topan Hagibis di Chikuma, Prefektur Nagano, Jepang, Senin (14/10/2019). Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
zoom-in-whitePerbesar
Helikopter mencari korban topan Hagibis di Chikuma, Prefektur Nagano, Jepang, Senin (14/10/2019). Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
ADVERTISEMENT
Seorang nenek berusia 77 tahun jatuh dari helikopter saat dievakuasi dari topan Hagibis yang menghantam Jepang.
ADVERTISEMENT
Media NHK menyebut, nenek tersebut jatuh dari ketinggian 39 meter pada Minggu (14/10). Sampai sekarang, otoritas Jepang masih merahasiakan identitas nenek yang jatuh tersebut.
Hingga saat ini Hagibis telah menyebabkan 35 orang tewas. Sedangkan 20 warga lainnya nasibnya masih samar.
Seorang pria bersiap merapihkan serpihan disekitar rumahnya. Foto: AFP/William West
Sementara itu, 450 ribu rumah di wilayah yang dilewati Hagibis mengalami pemadaman listrik.
Hagibis yang dalam bahasa Tagalog berarti cepat, tiba di Jepang pada Sabtu (12/10) lalu. Topan itu memicu meluapnya sejumlah sungai dan longsor.
Hagibis merupakan topan terkuat di Jepang dalam enam dekade terakhir. Melihat kehancuran yang terus meluas, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menggelar rapat kabinet darurat.
Tim penyelamat membawa perahu karet saat mencari korban topan Hagibis di Chikuma, Prefektur Nagano, Jepang, Senin (14/10/2019). Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Pertemuan tersebut menghasilkan keputusan pembentukan gugus tugas khusus demi menangani dampak topan Hagibis.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah akan melakukan apapun dan siap bekerja sama dengan badan-badan terkait untuk mengembalikan layanan sesegera mungkin," sebut Abe seperti dikutip dari Independent.
Sebelum Hagibis, pada September lalu, Topan Faxai juga menerjang Jepang dan menghancurkan 300 ribu rumah.