Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Netanyahu: Jika Iran Serang Israel, Ini Jadi Perayaan Terakhir Mereka
12 Februari 2019 10:02 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membalas ancaman yang dilayangkan Iran di perayaan 40 Tahun Revolusi Islam. Netanyahu mengatakan, itu akan jadi perayaan terakhir Iran jika mereka menyerang Israel.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, ancaman ini disampaikan Netanyahu pada Senin (11/2), bertepatan dengan 40 Tahun Revolusi Islam yang dirayakan di seluruh Iran.
"Saya tidak mengabaikan ancaman rezim Iran, tapi saya juga tidak merasa terintimidasi. Jika rezim Iran membuat kesalahan besar dengan mencoba menghancurkan Tel Aviv dan Haifa, maka mereka tidak akan berhasil," kata Netanyahu.
"Ini akan jadi peringatan revolusi terakhir yang mereka rayakan. Mereka harus memikirkannya," lanjut Netanyahu lagi.
Sebelumnya dalam peringatan Revolusi Islam 1979 di kota Teheran, Yadollah Javani, komandan senior Garda Revolusi Iran mengancam akan meratakan kota-kota Israel jika negara mereka diserang Amerika Serikat.
Ancaman ini disampaikan Javani di tengah euforia anti-Amerika di Teheran. Bendera AS dibakar dengan yel-yel "matilah Amerika" yang membahana di antara ratusan ribu warga Teheran.
ADVERTISEMENT
"Amerika tidak berani menembakkan sebutir peluru pun ke arah kita walau mereka punya banyak aset militer dan pertahanan. Tapi jika mereka menyerang kita, kami akan meratakan Tel Aviv dan Haifa dengan tanah," kata Javani.
Iran dan AS kembali bersitegang setelah Presiden Donald Trump menarik negaranya dari kesepakatan nuklir yang diteken 2015. Menurut Trump, kesepakatan untuk mencabut sanksi dan embargo Iran itu merugikan AS dan mengancam sekutunya.