Ngabalin Jelaskan 5 Fokus Jokowi - JK di Setahun Terakhir Pemerintahan

22 Oktober 2018 7:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin (28/08/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin (28/08/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 20 Oktober kemarin, pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla genap berusia empat tahun. Selama empat tahun kepemimpinan mereka, sudah banyak capaian-capaian yang dilakukan khususnya di bidang infrastruktur.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, banyak juga yang masih belum tercapai. Untuk itu di sisa masa jabatan periode 2014-2019 yang tinggal setahun lagi, pemerintahan Jokowi-JK akan memfokuskan ke lima isu penting.
"Yang pertama, fokus pada makro ekonomi yang kokoh dengan pertumbuhan," kata Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin kepada kumparan, Minggu (21/10).
"Lalu fokus yang kedua soal penurunan kemiskinan dan pengangguran serta inflasi yang rendah dengan harga yang stabil," lanjut dia.
Jokowi dan JK Usai Bertemu Internal di Kantor Wapres, Kamis (9/8). (Foto: Nadia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan JK Usai Bertemu Internal di Kantor Wapres, Kamis (9/8). (Foto: Nadia Riso/kumparan)
Kemudian fokus yang ketiga Jokowi akan dititikberatkan pada masalah keadilan sosial-ekonomi. Di mana diharapkan gini rasio turun terus tak seperti masa lalu yang terus naik.
"Untuk fokus yang ketiga, Jokowi juga sangat concern pada kemandirian ekonomi. Fakta dengan jelas membuktikan saat ini Freeport dan Blok Rokan kembali dikuasai BUMN," ucap Ngabalin.
ADVERTISEMENT
Lalu pada fokus yang keempat, Ngabalin menuturkan Jokowi akan kembali melakukan pembangunan berkelanjutan. Dijelaskan Ngabalin, pembangunan berkelanjutan itu adalah soal infrastruktur.
"Pembangunan berkelanjutan bukti dan nyata bahwa pembangunan infrastruktur akan dinikmati sampai 40 tahun ke depan," bebernya.
Sementara untuk fokus yang kelima, Jokowi menurut Ngabalin akan melakukan pemerataan di kawasan Indonesia bagian timur. Memperbaiki tata kelola pembangunan agar semakin efektif.
"Presiden tidak mikir politik karena di Indonesia bagian timur, jumlah penduduk atau suara sedikit. Tata kelola pembangunan sebagian besar kementerian atau lembaga WTP (wajar tanpa pengecualian), presiden selalu cek lapangan, alokasi fiskal fokus, inefisiensi dihilangkan, proyek tak boleh mangkrak," tutur Ngabalin.