Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
NH Dini dan Kisah di Balik Nama Besar Minions
4 Desember 2018 20:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak tahu Minions, makhluk ikonik berwarna kuning yang menjadi salah satu karakter ikonik yang digemari di seluruh dunia. Namun siapa sangka, ada kisah ironis di balik kesuksesan karakter buatan Pierre-Louis Padang Coffin itu.
ADVERTISEMENT
Pierre, merupakan anak kedua dari pasangan Yves Coffins, seorang diplomat Prancis, dan sastrawan Indonesia NH Dini. Namun, di usia 17 tahun, Pierre
dan kakaknya, Marie-Claire Lintang, harus berpisah dengan ibunya yang memilih pulang ke Indonesia setelah bercerai.
Keputusan cerai NH Dini tersebut sebenarnya sempat ditentang dan dikritik banyak pihak. Sebab, NH Dini harus melepaskan hak asuhnya dan kembali ke Indonesia dengan hanya membawa uang 10 ribu USD. Uang tersebut, kemudian ia gunakan untuk membangun rumah baca.
Pierre yang tinggal bersama dengan ayahnya di Prancis, dalam sebuah wawancara bersama VOA, mengaku belum pernah membaca karya ibunya. Sebab, selama ini karya NH Dini belum pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis.
Padahal, NH Dini kerap menceritakan kehidupannya, terutama saat masih bersama dengan Yves. Salah satunya pada novel 'Pada Sebuah Kapal' yang diduga menceritakan kehidupan awal NH Dini, hingga menikah dan hidup bersama Yves di beberapa negara.
ADVERTISEMENT
Meski tak banyak yang bisa diingat oleh Pierre tentang sosok NH Dini, namun salah satu yang paling ia ingat adalah budaya Indonesia yang dikenalkan oleh ibunya. Saat kecil, NH Dini kerap mengajak Pierre dan kakaknya berkunjung ke KBRI di negara manapun tempat mereka tinggal.
"Saya masih ingat, ketika masih kecil, ibu saya sering membawa saya ke Kedutaan Besar Indonesia di negara kami menetap. Saya ingat semua yang dilakukan, sampai sekarang saya masih ingat irama musik tradisional Indonesia," kata Pierre.
Salah satu yang paling Pierre ingat, adalah beberapa kosa kata dalam bahasa Indonesia yang menurutnya sangat indah. Itulah salah satu alasan, mengapa para minions terdengar mengucapkan kata-kata dalam bahasa Indonesia, seperti 'terima kasih'.
Di tengah moncernya karier Pierre, nasib NH Dini justru berbanding terbalik. Setelah kembali ke Indonesia, NH Dini sempat mengalami kesulitan ekonomi dan menderita penyakit Hepatitis B dan batu empedu.
ADVERTISEMENT
Setelah sembuh, ia lalu mengabdikan hidupnya di pondok baca anak-anak di Sekayu, Semarang, yang ia rintis. Hingga akhir hayatnya, NH Dini diketahui tinggal di sebuah panti wreda di kawasan Ungaran, Jawa Tengah.
NH Dini mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Elisabeth, Semarang, Selasa (4/12) sekitar pukul 16.00 WIB. NH Dini diduga mengalami gegar otak setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di ruas Tol Semarang KM 10 ke arah Tembalang di hari yang sama.