Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Persaudaran Alumni (PA) 212 menjadi salah satu pendukung yang kecewa atas pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi pada Sabtu (13/7). Pasalnya, menurut juru bicara PA 212, Novel Bamukmin, pertemuan itu dilaksanakan tanpa ada pemberitahuan dan komunikasi terlebih dahulu dengan aktivis serta ulama yang mendukung Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Pertemuan kemarin memang kami menelan pil pahit kekecewan. Pertemuan itu tidak dikomunikasikan dengan para ulama, tokoh dan aktivis di elemen 212," ujar Novel kepada kumparan, Minggu (14/7).
Padahal menurut Novel, PA 212 sebelumnya telah memberitahu BPN agar segera menjalin komunikasi dengan ulama setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan sengketa Pilpres 2019. Namun, pertemuan itu tak kunjung terlaksana, dan malah mereka kebobolan dengan adanya rekonsiliasi Prabowo dengan Jokowi.
"Padahal saya sudah sampaikan ke BPN untuk segera menjalin komunikasi dengan ulama, tokoh dan aktivis, tapi sudah dijawab dengan alasan tertentu tahu-tahu malah terjadi pertemuan kemaren," jelas Novel.
Mengenai PA 212 meninggalkan Prabowo, menurut Novel hal itu belum secara resmi dari mereka. Ia mengaku PA 212 baru akan memutuskan melalui ijtima ulama ke-4.
ADVERTISEMENT
"Untuk selamat tinggal Prabowo, tidak ada pernyataan resmi. Langkah ke depan baru akan diputuskan di ijtima ulama ke-4, insyaAllah awal Agustus," ujarnya.
Pihaknya akan mempertimbangkan terlebih dahulu, apakah ijtima ulama yang akan digelar itu, masih akan melibatkan Prabowo atau tidak.
"Nah itu (ijtima ulama ke-4) akan dimusyarahkan, perlu tidaknya Prabowo, Sandi dengan Koalisi Adil Makmur serta BPN-nya dilibatkan atau tidak," lanjutnya.