NU Membantah Fitnah soal Dana Teroris Triliunan Rupiah dari AS

21 Mei 2018 13:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mike Pence mengunjungi Masjid Istiqlal (Foto: REUTERS/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
Mike Pence mengunjungi Masjid Istiqlal (Foto: REUTERS/Beawiharta)
ADVERTISEMENT
Katib'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Staquf angkat bicara terkait pertemuanya dengan Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence.
ADVERTISEMENT
Dia menyebut kesempatan tersebut dipakai Pence untuk menyampaikan bela sungkawa atas serentetan aksi teror yang terjadi Indonesia sepekan belakangan. Oleh sebab itu, AS menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama.
"Mike Pence menyatakan bahwa Pemerintahnya mendukung penuh upaya-upaya NU dan Indonesia untuk melawa radikalisme," sebut Yahya kepada kumparan, Senin (21/5).
Terkait kabar yang dihembuskan akun anonim twitter @Hulk_idn, mengenai NU menerima dana sebesar Rp 2 triliun dari AS, Yahya menegaskan hal tersebut hoaks.
"Tidak," ucap Yahya.
Yahya diterima oleh Pence di Gedung Putih Washington. Dalam akun twitter Pence, pertemuan itu khusus membicarakan upaya menangkal radikalisme.
"Upaya mereka menangkal radikalisme Islam sangat krusial di Indonesia yang saat ini baru saja mendapat serangan keji terhadap umat Nasrani," jelas Pence.
ADVERTISEMENT
Pence mengatakan, upaya NU meredam paham radikalisme akan didukung penuh oleh Negeri Paman Sam.
"Presiden AS (Donald) Trump akan bersama-sama NU dalam perjuangannya untuk kebebasan beragama dan melawan radikalisme.
Wapres AS bertemu pejabat NU (Foto: Twitter @VP)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres AS bertemu pejabat NU (Foto: Twitter @VP)