Nyawa Terancam, Najib Razak Minta Perlindungan Saksi

21 Mei 2018 9:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PM Malaysia, Najib Razak (Foto: REUTERS/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
PM Malaysia, Najib Razak (Foto: REUTERS/Beawiharta)
ADVERTISEMENT
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, meminta perlindungan saksi kepada pihak kepolisian. Langkah itu diambil setelah eks Pemimpin Koalisi Barisan Nasional tersebut merasa nyawa dirinya dan keluarga terancam.
ADVERTISEMENT
Najib saat ini tengah diselidiki terkait kasus korupsi di BUMN 1MDB. Dia mengajukan permohonan perlindungan saksi sejak Jumat (18/5).
Dalam laporan kepada pihak Kepolisian, Najib menyebut dia menerima ancaman tidak cuma dari Malaysia tetapi juga berasal dari luar negeri. Semua ancaman datang terkait dugaan keterlibatan Najib pada korupsi di 1MDB.
Di samping itu, Najib mengatakan, Kepolisian Bukit Aman Unit Kriminal Komersial yang memeriksa dirinya telah melakukan kesalahan prosedur pemeriksaan.
PM Malaysia, Najib Razak (Foto: REUTERS/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
PM Malaysia, Najib Razak (Foto: REUTERS/Beawiharta)
"Polisi berada di rumah saya selama 18 jam dan menyita barang milik saya dan anak saya yang sama sekali tidak hubungan dengan 1MDB," ucap Najib seperti dikutip dari The Star, Senin (21/5).
"Mereka menyerbu tiga kondominium saya, dan menyita perhiasan, uang, serta barang pribadi saya yang lain yang merupakan pemberian dari kerabat saya," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Terkait adanya uang yang disita Najib mengklaim dana tersebut merupakan donasi untuk kampanye Barisan Nasional.
"Para penyidik juga tidak bisa memberikan daftar apa saja yang mereka sita," tuturnya.
Semenjak terseret kasus korupsi 1MDB, Najib selalu membantah keterlibatannya. Dia mengatakan, dirinya tidak berwenang dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan dana asing.
Semua kebijakan di 1MDB, ditegaskan Najib, sepenuhnya diputuskan dewan direksi di BUMN tersebut.
Soal adanya uang sebanyak 2,6 miliar ringgit yang masuk ke rekening pribadinya, Najib mengklaim dana itu bukan dari 1MDB, melainkan adalah donasi pribadi Kerajaan Arab Saudi.