Operasi Titi Wati, Perempuan Berbobot 350 Kg, Berjalan Lancar

16 Januari 2019 4:53 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Titi Wati (kiri), wanita tergemuk di Kalimantan Tengah bersama Herlina (kanan) anak kandungnya saat beraktivitas sehari-hari di kediamannya. (Foto: Antara Kalteng/Adi Wibowo)
zoom-in-whitePerbesar
Titi Wati (kiri), wanita tergemuk di Kalimantan Tengah bersama Herlina (kanan) anak kandungnya saat beraktivitas sehari-hari di kediamannya. (Foto: Antara Kalteng/Adi Wibowo)
ADVERTISEMENT
Operasi bariatrik atau mengurangi ukuran lambung terhadap wanita penderita obesitas Titi Wati berjalan lancar. Operasi dilakukan di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (15/1).
ADVERTISEMENT
"Titi Wati kini sudah sadar dan berada di ruang Intensive Care Unit (ICU), untuk pengawasan ketat selama 1x24 jam ke depan. Kita mendoakan agar kondisi beliau usai menjalani operasi bariatrik tetap stabil," kata Direktur RSUD dr Doris Sylvanus, Yayuk Indriarti, dilansir Antara, Rabu (16/1).
Wanita yang berbobot 350 kilogram tersebut, nantinya akan menjalani program jangka panjang. Mulai dari intervensi gizi, rehabilitasi medik, hingga intervensi penyakit dalam guna mengendalikan kadar gula darah untuk mencapai Body Mass Index (BMI) yang diinginkan.
"Dokter juga akan intervensi volume makan, sehingga semuanya stabil dan aman," kata Yayuk.
Evakuasi ibu Titi Wati penderita obesitas dibantu oleh Tagana Provinsi Kalimantan Tengah, dari rumahnya menuju RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. (Foto: Dok. Tagana)
zoom-in-whitePerbesar
Evakuasi ibu Titi Wati penderita obesitas dibantu oleh Tagana Provinsi Kalimantan Tengah, dari rumahnya menuju RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. (Foto: Dok. Tagana)
Sementara kepala tim bedah operasi bariatrik Titi Wati, Gede Eka Rusdi Antara, menjelaskan, operasi yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yaitu pemotongan lambung sekitar 50 sampai 60 persen dari lambung Titi.
ADVERTISEMENT
"Tindakan yang kami lakukan adalah bukan operasi memotong lemak, tetapi memotong bagian lambung pasien. Sampai saat ini apa yang tim inginkan berjalan sesuai dengan rencana," katanya.
Meski demikian, Gede tak menampik pihaknya sempat mengalami kendala selama proses operasi. Sebab, posisi perut Titi sangat besar dan bertumpuk lemak. Namun, kendala tersebut akhirnya dapat teratasi dengan pengalaman tim yang pernah menangani permasalahan serupa.
Evakuasi ibu Titi Wati penderita obesitas dibantu oleh Tagana Provinsi Kalimantan Tengah, dari rumahnya menuju RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. (Foto: Dok. Tagana)
zoom-in-whitePerbesar
Evakuasi ibu Titi Wati penderita obesitas dibantu oleh Tagana Provinsi Kalimantan Tengah, dari rumahnya menuju RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. (Foto: Dok. Tagana)
Gede menambahkan, untuk efek dari operasi bariatrik ini memang akan berpengaruh bagi Titi. Pengaruhnya adalah penurunan berat badan yang diperkirakan dari 15 hingga 25 kilogram per bulannya.
"Operasi yang dilakukan saat ini adalah tahap awal, selanjutnya akan ada operasi bypass (tindakan untuk mengatasi penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah arteri koroner) dari lambung ke usus. Namun akan dilaksanakan setelah Body Mass Index (BMI) pasien mencapai kondisi yang diinginkan," jelas Gede.
ADVERTISEMENT
Titi memiliki berat badan di luar batas. Perempuan berusia 37 tahun itu selama enam tahun hanya terbaring di atas kasur. Untuk buang air, Titi menggunakan alat yang selalu disiapkan pihak keluarga.