PA 212 Minta Prabowo Pilih Salim atau UAS Sebagai Cawapres

3 Agustus 2018 10:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salim Segaf, Prabowo Subianto, Ustad Abdul Somad (Foto: Puti Cinintya/kumparan, AFP PHOTO / Adek Berry, Instagram/Ustad Abdul Somad)
zoom-in-whitePerbesar
Salim Segaf, Prabowo Subianto, Ustad Abdul Somad (Foto: Puti Cinintya/kumparan, AFP PHOTO / Adek Berry, Instagram/Ustad Abdul Somad)
ADVERTISEMENT
Persaudaraan Alumni (PA) 212 akhirnya menentukan sikapnya di Pilpres 2019. PA 212 meminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memilih Salim Segaf atau Ustaz Abdul Somad sebagai cawapres sesuai ijtima ulama.
ADVERTISEMENT
"Pentingnya partai koalisi wajib menghargai ajakan para ulama jika ingin melahirkan pemimpin yang baik hanya bisa lahir dari sebuah kesepakatan dari orang-orang yang berilmu yang menyimpulkan seseorang bahwa itu baik dan keputusan syuro itu adalah keputusan yang tertinggi dalam pengambilan keputusan yang tidak bisa diabaikan begitu saja," kata Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif dalam keterangannya, Jumat (3/8).
Ketua PA 212, Slamet Maarif (Foto: Ferio Prastiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PA 212, Slamet Maarif (Foto: Ferio Prastiawan/kumparan)
Slamet menjelaskan, para ulama menggunakan pendekatan dalil Allah dan Rasulullah sehingga menghasilkan sosok calon pemimpin yang terbaik. Karena itu, seruan ulama Insyaallah lebih baik dari sekadar klaim yang banyak dilakukan oleh orang yang menggangap dirinya baik. Sebab, ulama menggunakan pendekatan keilmuan bukan kepentingan.
"Jika harus Habib Salim Segaf Aljufri atau Ustaz Abdul Somad yang ditunjuk sebagai calon wakil presiden dari Bapak Prabowo, maka wajib kepada partai koalisi menjunjung tinggi keputusan ulama tersebut," ujar Slamet.
ADVERTISEMENT
Slamet menilai, bila keputusan ulama menyodorkan dua sosok ini menjadi yang terbaik untuk Prabowo, Insyaallah hal ini sejalan dengan keinginan Allah SWT.
"Akhirnya kami harapkan partai koalisi keumatan dapat mengambil keputusan yang menyenangkan ulama, habaib dan umat Islam teristimewa Imam Kita Alhabib Muhammad Rizieq bin Husen Syihab," ucap dia.