PAN Minta Pernyataan Amien Rais soal Partai Setan Tak Diperdebatkan

15 April 2018 16:54 WIB
Amien Rais di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Amien Rais di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais selalu menarik perhatian banyak orang. Terlebih dengan beberapa pernyataan politiknya yang kerap kali menuai polemik.
ADVERTISEMENT
Yang terbaru, mantan Ketua MPR itu mengelompokkan parpol di Indonesia menjadi dua bagian yaitu Partai Allah dan Partai Setan. Pernyataan itu menuai kritikan dari beberapa pihak. Terlebih, untuk partai yang menurut kategori yang dibuat Amien Rais disebut partai setan.
Menanggapi hal tersebut, Partai Amanat Nasional meminta agar pernyataan Amien Rais tak perlu diperdebatkan. Wakil Sekjen PAN Saleh Partaonan Daulay menjelaskan bahwa apa yang disampaikan seniornya tersebut merujuk para sumber pegangan umat Islam.
"Apa yang disampaikan oleh pak Amien dalam pengajian di daerah Mampang beberapa hari lalu tidak perlu diperdebatkan, apalagi disilangsengketakan. Sebab, Pak Amien kala itu jelas-jelas diundang untuk memberi tausiyah keagamaan," kata Saleh dalam keterangan yang diterima kumparan (kumparan.com), Minggu (15/4).
ADVERTISEMENT
"Sebagai seorang muslim, tentu Pak Amien menjelaskan masalah keagamaan dalam bingkai agama Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Sunah," lanjutnya.
Saleh merujuk pada Surat Al-Mujadalah ayat 19 dan 22. Hal itu sekaligus menggambarkan golongan yang ada.
"Beliau kan menjelaskan inti sari Surat Al-Mujadalah ayat 19 dan 22. Silakan semuanya membuka surat dan kedua ayat itu. Di sana jelas disebutkan adanya golongan syaitan dan golongan Allah," jelasnya.
Saleh Partaonan Daulay, Anggota DPR&PAN (Foto: Dok. dpr.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Saleh Partaonan Daulay, Anggota DPR&PAN (Foto: Dok. dpr.go.id)
Sehingga, ia menjelaskan bahwa pernyataan Amien hanya sebagai pendalaman. Sehingga tak ada niat apapun yang dimaksud oleh tokoh reformasi itu. Apalagi niat untuk melakukan ujaran kebencian yang bisa menimbulkan perpecahan.
"Tidak ada niat dan perilaku ujaran kebencian dalam ceramah itu. Sebagai tokoh Islam, Pak Amien sangat mumpuni untuk membimbing jemaahnya sesuai dengan tuntunan Alquran," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, Presiden PKS Sohibul Iman mengaku tak mengikuti persoalan tersebut. Dia hanya menjelaskan bahwa sebutan untuk golongan beberapa parpol itu tak diperlukan.
"Saya tidak ngikutin itu. Kalau secara fatsun mungkin sebutan itu tidak perlulah ya," ujarnya singkat.
Diketahui, akibat pernyataan Amien tersebut membuatnya dilaporkan oleh Cyber Indonesia ke Polda Metro Jaya. Mereka menilai pernyataan itu mengandung unsur ujaran kebencian.